Konflik Palestina Vs Israel
Hamas Klaim Bebaskan 20 Sandera Israel Mulai Senin Pagi, Sebelum Perundingan Damai Dimulai
Hamas berencana membebaskan 20 sandera Israel pada Senin pagi (13/10/2025), menjelang dimulainya KTT Perdamaian internasional yang digelar di Mesir
Tak hanya itu, konferensi ini juga bertujuan untuk membangun dasar baru bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah, yang selama bertahun-tahun dilanda konflik dan ketegangan politik.
Dalam pernyataan resminya, pemerintah Mesir menyebut KTT ini sebagai “langkah awal menuju era baru keamanan dan stabilitas regional.”
Pertemuan ini akan membahas langkah-langkah konkret untuk memperkuat gencatan senjata jangka panjang, mempercepat distribusi bantuan kemanusiaan, dan memulai rencana rekonstruksi Gaza dengan dukungan dana internasional.
KTT juga akan membahas pembentukan pasukan multinasional yang akan memantau penerapan gencatan senjata dan membantu menjaga keamanan di Gaza.
Pasukan ini direncanakan melibatkan negara-negara Arab seperti Mesir, Qatar, Turki, dan Uni Emirat Arab, di bawah koordinasi pusat komando yang dipimpin oleh militer Amerika Serikat di Israel.
Baca juga: 5 Populer Internasional: Alasan Hamas Percayai Trump - Ukraina Digempur 450 Drone dan Rudal Rusia
Bagi Amerika Serikat, KTT ini menjadi ujian diplomasi besar bagi pemerintahan Donald Trump dalam upaya memulihkan stabilitas di kawasan serta memperkuat pengaruhnya di Timur Tengah.
Sementara bagi Mesir, pertemuan ini merupakan bukti peran penting Kairo sebagai mediator utama antara Israel dan Hamas.
Meski demikian, sejumlah pengamat menilai tantangan untuk mencapai perdamaian sejati masih sangat besar.
Hamas menegaskan tidak akan hadir secara langsung dalam KTT dan tetap berkomunikasi melalui mediator Qatar dan Mesir.
Sedangkan Israel belum memastikan apakah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan menghadiri pertemuan tersebut, di tengah tekanan politik dalam negeri dan tuntutan pembebasan sandera.
Kendati demikian, KTT Perdamaian Gaza diharapkan tidak hanya menjadi forum diplomatik semata, tetapi juga menjadi titik balik bagi rakyat Gaza yang selama dua tahun terakhir hidup di bawah bayang-bayang perang.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.