Rabu, 15 Oktober 2025

5 Populer Internasional: NATO Persiapkan Latihan Tahunan - Zelensky Minta Dibantu Selesaikan Perang

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya persiapan NATO menggelar latihan pencegahan nuklir tahunan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
Foto Angkatan Udara AS; RNTV/TangkapLayar; Tangkapan Layar YouTube The White House; X/@netanyahu
BERITA POPULER INTERNASIONAL - Kolase foto: 4 varian pesawat tempur F-35 milik AS berpartisipasi dalam latihan terbang bersama pada 21 Mei 2014, di dekat Pangkalan Angkatan Udara Eglin, Florida; Foto tangkap layar RNTV pada Senin (14/7/2025) yang menunjukkan kehancuran total di Jalur Gaza akibat bombardemen Israel; Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden AS Donald Trump bertemu di Ruang Oval Gedung Putih, Jumat (28/2/2025); Foto yang diunggah Netanyahu di platform X pada Kamis (26/6/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Donald Trump (kanan) berjabat tangan. Inilah rangkuman berita populer internasional hari ini. 

Dengan pencapaian tersebut, Zelensky optimistis jika Trump mampu menghentikan perang di Timur Tengah, maka perang di Eropa pun bisa berakhir.

“Jika perang dapat dihentikan di satu kawasan, maka perang-perang lain pasti dapat dihentikan juga, termasuk perang Rusia,” kata Zelensky dalam unggahan di Facebook, sembari menyebut percakapan dengan Trump berlangsung “positif dan produktif.”

Seruan Zelensky muncul di tengah serangan besar-besaran Rusia terhadap jaringan energi Ukraina yang menyebabkan pemadaman listrik di beberapa wilayah, termasuk ibu kota Kyiv.

Konflik yang telah berlangsung lebih dari dua tahun itu belum menunjukkan tanda-tanda mereda, sementara upaya diplomasi global mulai melambat akibat fokus dunia yang kini beralih ke Gaza.

Pemerintah Ukraina menilai keterlibatan aktif Amerika Serikat sangat penting untuk menghidupkan kembali negosiasi damai yang mandek.

Terlebih sejak awal invasi Rusia pada Februari 2022, Washington menjadi sekutu utama Kyiv dalam memberikan bantuan militer dan ekonomi.

Namun, Zelensky kini berharap AS tidak hanya menjadi pendukung logistik, tetapi juga memainkan peran diplomatik yang lebih besar.

Moscow sejauh ini belum memberikan tanggapan resmi terhadap pernyataan Zelensky, akan tetapi sejauh ini upaya diplomatik telah dilakukan oleh berbagai pihak. 

Turki, Tiongkok, dan Vatikan sempat mengajukan proposal mediasi, akan tetapi semuanya gagal karena kedua pihak menolak menyerahkan syarat utama masing-masing.

Negosiasi damai juga terhambat oleh kurangnya kepercayaan. Kyiv menuduh Rusia sering melanggar kesepakatan gencatan senjata sebelumnya

Rusia juga menuding Ukraina dan sekutu-sekutunya di Barat sebagai pihak yang memperlambat proses perundingan.

Sebaliknya, Kyiv menilai Rusia menggunakan jeda diplomatik untuk memperkuat posisinya di medan perang.

BACA SELENGKAPNYA >>>

5. Trump Turun Tangan! Terjunkan Ratusan Tentara untuk Awasi Proses Gencatan Senjata Hamas-Israel

Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengirim 200 tentara ke Timur Tengah untuk membantu memantau pelaksanaan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya internasional guna menjaga stabilitas dan memastikan proses perdamaian berjalan sesuai kesepakatan.

Dipimpin oleh Laksamana Brad Cooper, Kepala Komando Pusat AS (CENTCOM) yang membawahi operasi militer Amerika di kawasan Timur Tengah.

Gugus ini nantinya akan beroperasi sebagai Pusat Koordinasi Sipil-Militer dengan melibatkan sejumlah negara seperti Mesir, Qatar, Turki, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Menurut keterangan pejabat senior AS, pasukan tersebut akan menjadi bagian dari satuan tugas multinasional yang dibentuk di Israel, bukan bertempur melainkan menjadi bagian dari misi pengawasan dan koordinasi kemanusiaan di bawah payung kerja sama internasional.

Selama menjalankan tugas mereka nantinya akan ditempatkan di wilayah perbatasan Israel, terutama di titik-titik strategis dekat Gaza.

Dengan tujuan untuk mengamati pergerakan pasukan, aktivitas bantuan, serta memastikan zona gencatan senjata aman dari bentrokan baru.

Selain itu, pasukan ini akan berfungsi sebagai penghubung antara lembaga militer dan organisasi kemanusiaan internasional, termasuk Palang Merah, PBB, dan World Food Programme (WFP), untuk mempercepat distribusi bantuan ke wilayah yang paling terdampak perang.

“Tidak ada tentara Amerika yang akan memasuki wilayah Gaza,” tegas seorang pejabat senior Pentagon.

“Tugas mereka adalah memastikan bahwa semua pihak mematuhi kesepakatan damai, sambil membantu koordinasi penyaluran bantuan kemanusiaan.” imbuhnya.

Bagian dari Rencana Perdamaian Trump

Adapun keputusan pengiriman pasukan ini muncul setelah pemerintah Israel menyetujui tahap pertama kesepakatan Gaza dengan Hamas yang mencakup penghentian sementara serangan dan pertukaran sandera serta tahanan.

Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani “tahap pertama” dari rencana perdamaian yang ia luncurkan pekan lalu.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved