Rabu, 15 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Alasan Netanyahu Batal Hadiri KTT Gaza di Mesir pada Menit-menit Terakhir

Rencana menit-menit terakhir Presiden AS Donald Trump untuk menghadirkan PM Israel Benjamin Netanyahu di KTT Gaza yang diadakan di Mesir batal.

Facebook PM Israel
NETANYAHU BERPIDATO - Foto ini diambil dari Facebook PM Israel pada Rabu (13/8/2025). Rencana menit-menit terakhir Presiden AS Donald Trump untuk menghadirkan PM Israel Benjamin Netanyahu di KTT Gaza yang diadakan di Mesir batal. 

Lembaga penyiaran publik Kan bahkan melaporkan bahwa pembatalan tersebut terjadi karena adanya kekhawatiran bahwa perjalanan pada hari raya Yahudi akan memicu pertikaian dalam koalisi Israel, meskipun partai Yudaisme Bersatu yang ultra-Ortodoks menyangkal adanya ancaman atau keberatan.

Isu Kehadiran dan Penolakan Diplomatik

Di balik alasan keagamaan yang resmi, muncul pula indikasi adanya keberatan diplomatik yang mungkin ikut memengaruhi keputusan tersebut. 

Seorang pejabat Turki mengatakan kepada Reuters bahwa Presiden Turki Tayyip Erdogan, dengan dukungan beberapa pemimpin lain yang tidak disebutkan namanya, "secara diplomatis menolak gagasan Netanyahu untuk hadir."

Mengutip dari jns.org, beberapa media melaporkan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan serta Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani mengancam akan membatalkan partisipasi mereka jika Netanyahu hadir.

Kehadiran Erdogan di Sharm el-Sheikh pada hari Senin pagi menunjukkan peran sentralnya, dan penolakan diplomatik dari pihak mediator penting ini tentu saja menjadi faktor yang tidak dapat diabaikan.

Pada akhirnya, KTT Gaza di Sharm el-Sheikh berlanjut tanpa perwakilan dari Israel maupun Hamas. 

Presiden Trump dan para pemimpin negara mediator dari kawasan, termasuk Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, serta perwakilan dari Qatar dan Turki, melanjutkan diskusi yang berfokus pada masa depan Jalur Gaza.

Baca juga: Indonesia Terus Dukung Upaya Perdamaian dan Rekonstruksi Gaza di KTT Sharm El-Sheikh

Poin Poin Pernyataan Bersama Mesir, Qatar, Turki, dan AS Mengenai Gaza

KTT di Sharm el-Sheikh menghasilkan sebuah pernyataan bersama yang ditandatangani oleh para mediator utama Mesir, Qatar, Turki, dan Amerika Serikat sebagai komitmen untuk perdamaian yang komprehensif dan berkelanjutan di Gaza dan kawasan yang lebih luas. 

Pernyataan tersebut menegaskan hasil KTT:

1. Pengakuan Perjanjian & Harapan Baru

Ini adalah pengakuan formal oleh empat negara mediator (AS, Mesir, Qatar, Turki) terhadap perjanjian damai yang ditengahi oleh Presiden Trump sebagai langkah yang mengakhiri konflik di Gaza. 

Poin ini menempatkan perjanjian tersebut sebagai dasar historis untuk memulai era baru regional yang ditandai dengan optimisme dan keamanan.

"Kami... menyambut baik komitmen dan implementasi yang benar-benar bersejarah oleh semua pihak dalam Perjanjian Damai Trump, yang mengakhiri lebih dari dua tahun penderitaan dan kerugian yang mendalam – membuka babak baru bagi kawasan yang didefinisikan oleh harapan, keamanan, dan visi bersama untuk perdamaian dan kesejahteraan," jelas Trump, dikutip dari Al Jazeera.

2. Dukungan untuk Upaya Trump & Komitmen Implementasi

Poin ini menegaskan dukungan politik penuh terhadap inisiatif perdamaian AS. 

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved