Konflik Pakistan vs Taliban
Nilai 'Balasan' Sudah Cukup, PM Pakistan Siap Berdialog dengan Taliban: Kami Ingin Perang Selesai
Karena 'balasan' dinilai sudah cukup, Pakistan kini ingin menjajaki kesepakatan dengan Afghanistan untuk mengakhiri konflik yang ada.
Sementara itu, sebuah pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri Afghanistan menyatakan bahwa Menteri Dalam Negeri Khalifa Sirajuddin Haqqani telah bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi Iran
Pihak Kemendagri Afghanistan tak menjelaskan apakah isi pertemuan tersebut terkait dengan konflik Pakistan.
Pemerintahan yang kini dikuasai Taliban tersebut hanya mengatakan bahwa Afghanistan menginginkan hubungan baik dengan semua negara, terutama tetangganya.
"Sebagaimana kami menghormati kedaulatan dan martabat negara lain, kami mengharapkan niat baik dan penghormatan yang sama terhadap kami," bunyi pernyataan tersebut mengutip pernyataan Sirajuddin Haqqani.
Meskipun Pakistan dan Afghanistan sebelumnya pernah menghadapi bentrokan serupa di masa lalu, namun pertempuran terkini merupakan yang terburuk dalam beberapa dekade.
Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afghanistan (UNAMA) menyatakan setidaknya 18 warga sipil tewas dan lebih dari 360 lainnya terluka akibat pertempuran sejak 10 Oktober di Afghanistan.
Kronologi Dimulainya Bentrok di Perbatasan
Mengenai kronologi baku tembak tersebut, pejabat keamanan Pakistan menuduh pasukan Taliban Afghanistan sebagai pihak yang memicu provokasi dengan terlebih dahulu dengan menyerang pos-pos pengamanan mereka.
Menurut laporan Reuters, pejabat keamanan Pakistan meyakini bahwa Taliban melancarkan serangan di perbatasan sebagai respons terhadap operasi serangan udara Pakistan di wilayah Afghanistan.
Klaim Pakistan tersebut dikonfirmasi oleh Enayatullah Khowarazmi, juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan.
Enayatullah menyatakan bahwa operasi tersebut merupakan respons balasan atas pelanggaran wilayah udara Afghanistan oleh Pakistan.
"Jika pihak lawan kembali melanggar ruang udara Afghanistan, angkatan bersenjata kami siap mempertahankan wilayah udara dan akan memberikan respons yang kuat," ujar Khowarazmi.
Sebagaimana diketahui, pada Kamis, 9 Oktober 2025, ledakan akibat serangan udara terjadi di dua lokasi berbeda di Afghanistan.
Juru bicara pemerintah Taliban, Zabihullah Mujahid, mengonfirmasi pada Kamis bahwa ledakan tersebut terjadi di Kabul dan Provinsi Paktika, wilayah timur Afghanistan.
“Ledakan terdengar di kota Kabul, Namun jangan khawatir, semuanya baik-baik saja. Kecelakaan ini sedang diselidiki, dan belum ada laporan korban cedera hingga kini. Sejauh ini, tidak ada laporan mengenai kerusakan yang terjadi,” ungkap Zabihullah.
Sehari setelah serangan di Kabul dan Paktika, pada Jumat, 10 Oktober 2025, Kementerian Pertahanan Afghanistan mengeluarkan pernyataan resmi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.