Rabu, 29 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Belum Mau Penuhi Isu Pelucutan Senjata, Israel: Kami Sudah Berkomitmen Seharusnya Mereka juga

Hamas mengaku masih belum mau memenuhi tuntutan peluncutan senjata demi mempertahankan kontrol keamanan di Gaza selama masa transisi

Penulis: Bobby W
Editor: Sri Juliati
RNTV/TangkapLayar
SAYAP MILITER HAMAS - Personel Brigade Al Qassam, Sayap Militer Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, dalam sebuah parade militer di Jalur Gaza beberapa waktu lalu. Demi niat menjaga keamanan Gaza, anggota Biro Politik Hamas Mohammed Nazzal mengaku tidak dapat menjamin usulan penyerahan senjata yang dituntut dalam negosiasi gencatan senjata akan dipenuhi. 

Ringkasan Berita:
  • Hamas masih enggan memenuhi tuntutan pelucutan senjata yang diajukan oleh Donald Trump
  • Hamas mengaku keberadaan senjata ini masih diperlukan guna menjaga keamanan di Palestina selama masa transisi gencatan senjata
  • Kantor Perdana Menteri Israel menilai Hamas seharusnya ikut berkomiten melakukan pelucutan senjata seperti perjanjian yang disepakati

TRIBUNNEWS.COM - Hamas masih belum mau memenuhi tuntutan peluncutan senjata demi mempertahankan kontrol keamanan di Gaza selama masa transisi gencatan senjata.

Hal ini diutarakan oleh anggota Biro Politik Hamas, Mohammed Nazzal kepada Reuters pada Rabu (15/10/2025).

Demi niat menjaga keamanan Gaza, sosok pejabat senior Hamas tersebut mengaku tidak dapat menjamin usulan penyerahan senjata yang dituntut dalam negosiasi gencatan senjata akan dipenuhi.

"Saya tidak dapat menjawab dengan ya atau tidak. Terus terang, hal itu tergantung pada sifat proyek tersebut. Proyek pelucutan senjata yang Anda maksud, apa artinya? Kepada siapa senjata akan diserahkan?" terang Nazzal.

Ia menambahkan bahwa isu-isu yang akan dibahas dalam fase negosiasi berikutnya, termasuk senjata, tidak hanya menyangkut Hamas tetapi juga kelompok bersenjata Palestina lainnya.

Hal ini menurut Nazzal memerlukan kesepakatan lebih luas dari rakyat Palestina.

Meski demikian, Nazzal menyatakan bahwa Hamas memiliki komitmen tinggi untuk mengawal gencatan senjata selama lima tahun ke depan guna membangun kembali Gaza yang hancur

Dalam wawancara dengan Reuters dari Doha, tempat para politisi Hamas telah lama berada, Nazzal juga membela tindakan keras kelompoknya di Gaza yang selama ini dikritik Trump.

Kritik tersebut merujuk pada eksekusi mati di muka umum yang masih digelar Hamas setelah kesepakatan gencatan senjata ditandatangani. 

Menurut Gazzal, selama masa perang masih diberlakukan, maka "langkah-langkah luar biasa" termasuk eksekusi para penjahat yang terbukti bersalah melakukan pembunuhan warga di Gaza harus tetap dilaksanakan.

Hal ini juga menunjukkan kesenjangan besar antara posisi Hamas dan rencana Presiden AS Donald Trump untuk Gaza menjelang negosiasi kedua yang diperkirakan akan membahas senjata Hamas serta tata kelola Gaza.

Kesenjangan tersebut bisa dilihat dari respons Trump terhadap pernyataan Nazzal yang diteruskan oleh Gedung Putih pada Kamis (16/10/2025).

Baca juga: Analis: Netanyahu Terancam Isolasi Global, Diseret ke ICC, dan Ditinggal Sekutu Utama Israel

"Kami memiliki komitmen dari mereka (Hamas) dan saya berasumsi mereka akan memenuhi komitmen tersebut," kata Trump.

Di kesempatan yang berbeda, kantor Perdana Menteri Israel juga turut menanggapi pernyataan yang diberikan Nazzal.

Menurut pihak kantor Benjamin Netanyahu tersebut, Israel menyatakan bahwa mereka akan terus berkomitmen pada perjanjian gencatan senjata dan terus memenuhi kewajibannya dalam rencana tersebut.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved