Kamis, 30 Oktober 2025

Terima Penghargaan Global di Bangladesh, Syafii Efendi: Ini untuk Anak Muda Indonesia

Syafii Efendi menerima penghargaan internasional dari Global Law Thinkers Society (GLTS)

|
Editor: Dodi Esvandi
HANDOUT
Ketua Umum Anak Muda Indonesia (AMI), Syafii Efendi, menerima penghargaan internasional dari Global Law Thinkers Society (GLTS) dalam acara The Guardian of the Earth Award & Summit yang digelar di Dhaka, Bangladesh. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Ketua Umum Anak Muda Indonesia (AMI), Syafii Efendi, menerima penghargaan internasional dari Global Law Thinkers Society (GLTS) dalam acara The Guardian of the Earth Award & Summit yang digelar di Dhaka, Bangladesh.

Penghargaan ini diberikan atas kontribusinya di bidang kepemudaan dan perubahan iklim.

Syafii dinilai layak menerima penghargaan tersebut berkat berbagai kegiatan yang telah ia lakukan untuk anak muda di berbagai belahan dunia.

Program-program yang digagasnya meliputi pelatihan kepemimpinan, kewirausahaan, serta kampanye kepedulian terhadap lingkungan.

Dalam sambutannya, Syafii menyampaikan bahwa penghargaan ini ia persembahkan untuk seluruh anak muda Indonesia yang terus berjuang demi masa depan diri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Ia menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menghadapi ketidakpastian global yang tengah melanda dunia saat ini.

"Anak muda yang mau berkontribusi bagi lingkungan dan dunia global sangat dibutuhkan," ujar Syafii.

Baca juga: Syafii Efendi Ajak Pemuda Mimika Pimpin Peradaban di Era Globalisasi

Acara penghargaan tersebut dihadiri oleh delegasi dari berbagai negara anggota GLTS.

Organisasi yang bermarkas di Dhaka ini memiliki jaringan di lebih dari 100 negara dan aktif dalam isu-isu global.

Presiden GLTS, Raoman Smita, turut memberikan apresiasi kepada Syafii Efendi dalam forum tersebut.

Ia berharap Syafii terus melanjutkan kiprahnya dan menjadi inspirasi bagi anak muda, baik di Indonesia maupun di dunia internasional.

"Dunia saat ini membutuhkan pemimpin-pemimpin muda yang tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga peduli terhadap peradaban dan keseimbangan global," ujar Raoman.

Ia juga menyoroti dampak besar dari perang pengaruh antar negara adidaya terhadap perubahan iklim dan berbagai sektor lainnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved