Senin, 24 November 2025

Usai Hadiri KTT G20, Wapres Gibran Bertolak ke Tanah Air

Gibran Rakabuming bertolak menuju tanah air usai kunjungan kerja ke Afrika Selatan selama tiga hari 21-23 November 2025

TRIBUNNEWS/Taufik Ismail
GIBRAN PULANG - Wakil Presiden Gibran Rakabuming bertolak menuju tanah air usai kunjungan kerja ke Afrika Selatan selama tiga hari 21-23 November 2025. 
Ringkasan Berita:
  • Gibran Rakabuming bertolak menuju tanah air usai kunjungan kerja ke Afrika Selatan selama tiga hari 21-23 November 2025
  • Selama di Afsel, Gibran mengikuti sejumlah kegiatan
  • Di antaranya menghadiri Indonesia-Afrika CEO Forum, KTT G20, serta pertemuan bilateral dengan pemimpin negara mitra

 

TRIBUNNEWS.COM, JOHANNESBURG - Wakil Presiden Gibran Rakabuming bertolak menuju tanah air usai kunjungan kerja ke Afrika Selatan selama tiga hari 21-23 November 2025. Gibran Bertolak dari Bandar Udara Internasional O.R. Tambo, Johannesburg, Minggu, (23/11/2025) sekitar pukul 18.00 waktu setempat atau pukul 23.00 WIB.

Gibran tampak mengenakan setelah jas abu-abu lengkap dengan peci hitam. Kepulangan Gibran dilepas oleh sejumlah pejabat Afrika Selatan dan juga Kedutaan Besar Indonesia di Afsel.

Selama di Afsel, Gibran mengikuti sejumlah kegiatan di antaranya menghadiri Indonesia-Afrika CEO Forum, KTT G20, serta pertemuan bilateral dengan pemimpin negara mitra.

Dalam KTT G20, Gibran menyampaikan pidato pada tiga sesi.

Pada sesi pertama Sabtu kemarin (22/12/2025) yang membahas isu ekonomi berkelanjutan, peran perdagangan dan keuangan dalam pembangunan, serta masalah utang di negara-negara berkembang, Gibran berbicara mengenai inklusi keuangan yang dapat meminimalisasi ketimpangan.

Wapres mencontohkan sistem pembayaran QRIS karya anak bangsa yang telah mendorong partisipasi ekonomi masyarakat dan mengurangi ketimpangan.

Pada sesi tersebut juga Wapres berbicara  mengenai kripto dan token digital. Menurut Wapres mata uang digital tersebut dapat menciptakan peluang sekaligus risiko.

"Oleh karena itu, Indonesia mengusulkan agar G20 memulai dialog tentang ekonomi intelijen," katanya.

Sementara itu pada sesi kedua yang digelar pada hari yang sama, Wakil Presiden Gibran Rakabuming mempromosikan konsep ketahahan berkelanjutan.  

Awalnya Gibran menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di Cincin Api Pasifik. Indonesia menghadapi lebih dari 3 ribu bencana setiap tahun. 

"Mulai dari gempa bumi, banjir, hingga letusan gunung berapi," kata Gibran.

Baca juga: Di KTT G20, Gibran Soroti Pemanfaatan AI yang Hanya Dirasakan oleh Negara Maju

Oleh karena itu kata Wapres, bagi Indonesia ketahanan bukan hanya slogan, melainkan kenyataan dan keharusan yang harus dihadapi sehari-hari.

"Berangkat dari pengalaman-pengalaman ini, Indonesia mempromosikan konsep ketahanan berkelanjutan, sebuah kerangka kerja yang memungkinkan pembangunan manusia, pertumbuhan ekonomi, dan perlindungan lingkungan berjalan selaras," katanya.

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kata Gibran sekarang ini fokus pada ketahanan pangan.

Bagi Indonesia ketahanan pangan bukan hanya sekedar agenda ekonomi, melainkan juga kebutuhan mendasar.

Indonesia saat terus berupaya mewujudkan.  kemandiran pangan, dan juga memberikan gizi yang baik bagi secara merata bagi masyarakat.

"Presiden Indonesia berfokus pada ketahanan pangan dan makanan bergizi gratis bagi 80 juta pelajar dan ibu hamil sebagai investasi strategis," katanya.

Pada sesi ketiga Wapres membahas soal kecerdasan buatan atau artificial inteligence (AI). Tema tersebut kata Gibran sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

Selain AI, pada pidato terakhirnya di KTT G20 Afsel, ia juga akan membahas soal mineral kritis.

Pasalnya kata Wapres, mineral kritis sangat penting menuju transisi energi dan industri berteknologi tinggi.

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved