Bumi Pernah 'Kiamat' Sebanyak Lima Kali
Ada kematian massal yang lebih besar berpaut 12 juta tahun dari peristiwa Capitanian.
Editor:
Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM - Selama 450 juta tahun, Bumi pernah mengalami "kiamat" atau kematian massal 5 kali.
Itulah yang dipahami selama ini.
Dalam publikasi di Geological Society of American Bulletin, ilmuwan mengatakan, ada satu lagi peristiwa yang bisa disebut kematian massal, yaitu peristiwa Capitanian yang terjadi 262 juta tahun lalu.
David Bond dari University of Hull dan timnya melakukan penelitian di Spitsbergen, pulau pada jarak 890 km dari pulau utama Norwegia, untuk membuktikan adanya "kiamat" keenam itu.
Bond dan rekannya meneliti Kapp Starostin Formation, lapisan batuan setebal 400 meter di beberapa lokasi Spitsbergen, yang bisa memberi petunjuk tentang kondisi 27 juta tahun masa Permian Tengah, masa di mana peristiwa Capitanian diduga terjadi.
Pertama, Bond harus memastikan bahwa data dari lapisan batuan tersebut menunjukkan kesamaan dengan data adanya peristiwa Capitanian yang diambil dari wilayah tropis.
Dengan menganalisis rasio isotop karbon dan stronsium serta beragam logam dan polaritas magnetik, Bond berhasil mengonfirmasi bahwa lapisan batuan tersebut menunjukkan korelasi dengan lapisan batuan di wilayah tropis.
Kedua, Bond harus bisa menunjukkan adanya penurunan populasi satwa tertentu secara drastis pada waktu terjadinya kepunahan massal.
Bond pun menganalisis populasi mollusca jenis brachiopoda dan bivalvia.
Dia menunjukkan bahwa lapisan Capitania, populasi brachiopoda mengalami penurunan hingga 87 persen.
Itu merupakan petunjuk terjadinya kepunahan massal.
Kemudian pada lapisan batuan yang lebih muda, brachiopoda kembali muncul.
Namun, pasca kepunahan massal itu, bivalvia lebih mendominasi.
Menurut Bond, kepunahan massal kala itu terjadi karena erupsi Emeishan Traps, kini terletak di provinsi Sichuan, China.
Erupsi melepaskan banyak karbon dioksida, membuat laut mengalami pengasaman dan kekurangan oksigen.