Rabu, 20 Agustus 2025

Laki-laki Suka Munafik Soal Seks tapi Doyan

Asisten Kepala Divisi Pemberitaan Media Indonesia, Rosemary C Sihombing, menilai bahwa laki-laki cenderung munafik tapi doyan bila berkaitan dengan seks.

Penulis: Iwan Taunuzi
Editor: Juang Naibaho
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Iwan Taunuzi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asisten Kepala Divisi Pemberitaan Media Indonesia, Rosemary C Sihombing, menilai bahwa laki-laki cenderung munafik tapi doyan bila berkaitan dengan seks.

Ia mencontohkan saat dirinya berada di kota Yogyakarta. Pada pagi hari ia sedang olahraga menggunakan pakaian olahraga. Beberapa temannya yang sedang duduk di teras hotel, aku Rosemary, yang melihatnya gaya busananya bak perempuan muda mengomentari pakaiannya. Padahal, menurut Rosemary, kehadiran laki-laki di teras itu bukan untuk berolahraga, melainkan hanya ingin melihat para wanita penghibur malam yang pulang dari diskotek.

"Itulah kemunafikan para lelaki," ujarnya dalam peluncuran buku berjudul "Wahai Pemimpin Bangsa!!! Belajar Dari Seks Dong!!!, di Jakarta, Kamis (17/6/2010). Pengakuan Rosemary itu sontak saja membuat audiens yang mayotitas laki-laki terdiam malu.

Sementara, mantan Wakasad, Letjen TNI Purn Kiki Syahnakri, yang dipercaya untuk menjadi pembicara dalam peluncuran buku karangan blogger seks terpopuler Kompasiana, Mariska Lubis, mengatakan, buku karangan konsultan seks ini penuh dengan variasi aspek yang dapat memberi warna tersendiri dalam melakukan aktivitas seksual.

Menurut Kiki, seks harus dikontrol, karena seks secara natural selalu mendampingi setiap manusia. Khusus laki-laki, ia menambahkan bahwa aktivitas seks seharusnya dilakukan secara teratur, bahkan sampai manula pun kita harus memperhatikan masalah seks.

"Kalau kita stop melakukan seks maka ketidakseimbangan hormon akan muncul, malah akan timbul penyakit, misalnya penyakit prostat. Yang penting kita harus mengontrol, karena justru pada 60 tahun ada rejuvenasi," ungkapnya.

Secara umum, audiens yang menghadiri peluncuran buku tersebut sangat menikmati jalannya acara demi acara. Selain memiliki ilmu baru tentang seks, pembahasannya pun tidak terlalu serius, sehingga membuat diskusi ini santai namun penuh arti.

Para audiens sering terlihat tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan ceplas-ceplos para pembicara yang terkesan vulgar dalam mengungkapkan materi pembahasannya.(*)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan