Senin, 18 Agustus 2025

Konsultasi Gigi dan Mulut

Gigi Saya Kok Berantakan dan Kurang Putih Cemerlang, Apa Solusinya?

Susunan gigi berantakan dan kurang putih cemerlang, apa solusinya? Simak jawaban dokter.

zoom-inlihat foto Gigi Saya Kok Berantakan dan Kurang Putih Cemerlang, Apa Solusinya?
Dokumentasi
Pemeriksaan kesehatan gigi harusnya secara berkala. Insert: drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati.

TRIBUNNEWS.COM


Pengantar: Kesadaran meningkatkan kesehatan gigi dan mulut dalam keluarga amat penting dilakukan. Mulai hari ini, drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, jebolan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta akan mengisi rubrik konsultasi gigi dan mulut keluarga.

Selama ini, perempuan kelahiran Enarotali, Papua, bekerja di Permata Pamulang Hospital, Happy Smile Dental Clinic Bali View Point (keduanya beralamat di Tangerang Selatan), dan praktek pribadi D-smile di wilayah Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Selain itu, juga aktif menulis di Kompasiana.com dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim. Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: dr_anastasia_ririen@yahoo.com. Semua jawaban akan dimuat ditayangkan di www.tribunnews.com.

Berikut salah satu pertanyaan yang sudah masuk ke Dr Anastasi Ririen:

"HMMM. ada yang salah deh Dok... dengan gigi-geligi depan saya ini. Agak kurang rapi, yea.. Warnanya juga kurang putih. Gimana menurut Dokter.tolong dicek deh..."

"Kapan terakhir Ibu mengontrolkan kondisi gigi-geligi Ibu ke dentist?" tanya saya. "Tahun lalu Dok.. pas balik dari luar..." "Maaf untuk kasus apa?" "Bersihkan karang Dok...  Waktu itu dokternya nawarin pelapisan gigi gitu. Apaan sih, itu Dok?"

Sebut saja Ibu Lunaira (bukan nama sebenarnya). Berusia 42 tahun. Sedang berada di puncak kariernya. Ia mendambakan susunan gigi-geligi depan yang lebih rapi sekaligus memperoleh grade warna gigi yang lebih putih.

Artinya, meski masih memungkinkan mencapai kondisi ideal sesuai keinginan sang Ibu, alternatif perawatan perapian susunan gigi-geligi dengan menggunakan kawat orthodontia tidak lagi diminati sang Ibu.

Untuk memperoleh kondisi gigi lebih putih, telah berulang kali dilakukan upaya pemutihan. Tetapi, sisakan keluhan gigi linu yang terasa makin mengganggu.

Secara klinis, tidak ada hal buruk yang bisa menimbulkan kekhawatiran. Imbas perawatan dan konsultasi rutin yang dilakukan, gigi geligi sang ibu relatif sehat.

Andaipun ada yang tidak lagi utuh, gigi tersebut telah mendapatkan perawatan semestinya. Tidak ditemukan kelainan apapun, kecuali ada beberapa gigi depan rahang atas maupun bawah yang kurang ideal posisinya, serta lapisan enamel gigi yang telah menipis oleh faktor usia dan pemakaian.

Bukan hal baru bahwa gigi putih cemerlang sekaligus berjejer rapi di lengkung idealnya sedang banyak didamba manusia. Tak hanya melulu kaum Hawa.

Fakta di lapangan, tuntutan gaya hidup terkini mau tidak mau menyeret (ada kecenderungan) kaum Adam untuk meminatinya.

Nggak kinclong, rasanya nggak keren.  Nggak keren nggak trendy. Slogan itupun mulai mengimbas ke soal kondisi gigi-geligi: merasa nggak trendy, nggak berani tersenyum lepas. Bombardir ragam iklan terkait sedemikian gencar menggiring selera masyarakat lalu menjadi trend.

Sesuatu hal menggejala yang jadi dambaan.

Ciri Gigi Sehat: Nggak Bau!

Sesuai pakemnya, gigi dikatakan sehat, apabila gigi tersebut dapat berfungsi dengan baik tanpa ada keluhan sensasi rasa sakit atau nyeri apapun, serta tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Artinya, trend gigi putih cemerlang masih berada di zona abu-abu bila itu mengait langsung dengan pemahaman tentang gigi sehat.

Sementara terkait warna alamiah gigi sehat senyatanya memang sedemikian individual sifatnya.

Menarik dicermati bahwa warna gigi sehat sangat ditentukan oleh grade warna, opasitas, serta ketebalan lapisan enamel gigi: lapisan terluar gigi sehat.

Umumnya, warna gigi permanen bervariasi. Bermuasal dari kombinasi warna asli lapisan enamel gigi (putih, putih keabu-abuan, hingga putih krem), dengan warna dentin di bagian dalamnya yang kekuningan.

Menghasilkan tampilan warna gigi permanen putih kekuningan, putih keabu-abuan, putih krem, maupun warna kuning keabu-abuan. Sedangkan warna gigi sulung normal adalah putih kebiru-biruan ataupun putih susu.

Artinya, bukan sekedar putih saja. Warna putih yang kita lihatpun sejatinya adalah kontras dengan warna asli gigi terhadap tone warna kulit kita.

Terkait kasus Ibu Lunaira, dengan berkembangnya tehnologi serta ketersediaan bahan tambalan terbaru, memang sudah memungkinkan untuk dilakukan covering pada gigi dimaksud dengan ragam bahan, semisal resin composite, porcelain, maupun zirconium.

Dilakukan upaya veneering. Gigi dilapisi bahan tertentu dengan ketebalan tertentu dan dengan derajat kombinasi warna yang disesuaikan dengan kondisi gigi lain serta keinginan Klien, setelah terlebih dahulu dilakukan tahapan penyiapan preparasi labial gigi.

Upaya  dan tehnik juga ditentukan oleh pilihan bahan, serta target reposisi cepat gigi-geligi yang dimaksud. Sebuah penawaran tindakan yang bervariasi. Bervariasi jenis bahan yang ditawarkan, bervariasi tahapan pengerjaannya, serta sudah pasti bervariasi pula biayanya.

Dengan biaya yang relatif lebih hemat dibanding jenis perawatan lain, dengan cara sederhana, serta waktu pengerjaan yang relatif singkatpun, dapat dimiliki penampilan yang lebih baik dari sebelumnya.

Bila tidak menghendaki perawatan Orthodontia, untuk kasus malposisi  gigi-geligi derajat ringan dengan tambahan keinginan memperindah warna dan bentuk gigi-geligi, Direct Labial Composite Veneer merupakan sebuah pilihan yang bisa diambil.

Susunan gigi-geligi depan pun mendadak rapi sekaligus kinclong. Pilihan yang menggoda. (Salam sehat sekaligus trendy, D-smile Pondok Cabe, 22 Januari 2013)

Baca Artikel Menarik Sebelumnya

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan