Selasa, 16 September 2025

Tanaman Tradisional di Kebun Desa Tlogo Dlingo Berkhasiat Jadi Obat

Sejumlah tanaman di kebun ini tak hanya indah dipandang, tapi juga bermanfaat bagi kesehatan.

Editor: Dewi Agustina
Kompas.com/Dian Maharani
Kebun tanaman obat di Tawangmangu, Solo yang dikelola oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Siang itu udara terasa sejuk di Desa Tlogo Dlingo, Tawangmangu, Solo. Pepohonan dan tanaman sambang colok bewarna merah keunguan berjajar memanjang di sisi kiri dan kanan jalan yang tak terlalu lebar.

Tak jauh dari situ, kecubung gunung yang bunganya seperti terompet menggantung pun menarik perhatian. Ada pengunjung yang mendekati tanaman itu, ada pula yang berlalu dan melihat tanaman lain.

Saat itu, seorang pria bertopi dan mengenakan sepatu boot plastik, datang menghampiri. Teguh namanya. Teguh adalah penanggung jawab kebun yang dikelola oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia itu.

Teguh kemudian mengantar rombongan para awak media bersama SOHO Global Health mengelilingi kebun seluas 13 hektar itu. Kawasan kebun tanaman obat ini dinamakan Reseach Station yang berada di ketinggian mencapai 1700 meter di atas permukaan laut (mdpl).

"Tanaman tidak di semua tempat mau hidup. Jadi harus di daerah tinggi," kata Teguh saat ditemui Senin (8/12/2014).

Sejumlah tanaman di kebun ini tak hanya indah dipandang, tapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Sambang colok tadi misalnya. Tanaman itu dapat menjadi peluruh air seni. Sementara itu, kecubung gunung dipercaya dapat menjadi obat anti asma.

Teguh membawa rombongan melewati jalur khusus untuk berjalan kaki mengelilingi kebun. Dari kebun ini pun diketahui bahwa tanaman obat di Indonesia tak hanya kunyit, temulawak, maupun jahe.

Ada tanaman lainnya seperti rusmarin sebagai obat batuk, silibium untuk pelindung hati, parijoto untuk sariawan, cemara kipas sebagai penurun demam, pohon minyak kayu putih untuk penghangat badan, hingga piretrum yang buahnya digunakan sebagai obat nyamuk bakar.

Salah satu tanaman obat yang sudah dikenal dan ada di kebun ini adalah purwaceng. Purwaceng dipercaya dapat meningkatkan hormon testosteron pada pria, meningkatkan libido, dan meningkatkan stamina sehingga dikenal sebagai obat kuat tradisional.

Koleksi tanaman obat di sini mayoritas merupakan tanaman asli Indonesia. Berbagai macam tanaman obat juga berkhasiat untuk mencegah hingga mengobati penyakit kronik seperti kanker dan jantung. Di antaranya, ashitaba yang dipercaya ampuh mencegah pertumbuhan sel kanker. Daun tanaman asal Jepang ini mirip dengan seledri. Kemudian, daun digitalis purpurea yang berkhasiat sebagai obat lemah jantung.

Cukup mudah mengenal sejumlah tanaman ini karena dilengkapi dengan papan nama tanaman dan khasiatnya. Teguh mengatakan, semua tanaman obat di kebun ini pun tanpa campur tangan bahan kimia.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan