Orang Stres Makin Banyak, Skizofrenia Jadi Penyakit Jiwa Terbanyak Diderita Warga RI
Skizofrenia menempati jumlah kasus penyakit terbanyak pertama di Indonesia yaitu 7,5 juta dan biaya yang ditanggung BPJS Kesehatan tembus Rp3,5 T
Penulis:
willy Widianto
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus gangguan kesehatan mental belakangan ini meningkat tajam di Indonesia. Bahkan pasien yang menjalani rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit jiwa meningkat tajam. Skizofrenia menjadi penyakit kejiwaan yang paling banyak diderita masyarakat di Indonesia.
Skizofrenia adalah gangguan mental kronis dan berat yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berpikir, merasakan, dan berperilaku, sehingga mengalami distorsi realitas seperti halusinasi (melihat/mendengar sesuatu yang tidak nyata) dan delusi (keyakinan salah yang kuat). Gejalanya meliputi gangguan berpikir, perubahan perilaku, menarik diri dari sosial, dan kesulitan membedakan kenyataan dari khayalan.
"Sekarang jumlah orang stress meningkat terus," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti saat acara Media Workshop di Rumah Sakit Jiwa Daerah, dr Arif Zainuddin di Surakarta, Jawa Tengah, Selasa(16/9/2025).
Baca juga: Kisah Warga Biasa Dapat Amnesti dari Presiden Prabowo: Menangis hingga Sakit Skizofrenia
Data dari BPJS Kesehatan Skizofrenia menempati jumlah kasus penyakit terbanyak pertama di Indonesia. Jumlah kasusnya sebanyak 7,5 juta dan biaya yang ditanggung BPJS Kesehatan tembus Rp3,5 triliun.
Kelompok dengan gangguan ansietas atau kecemasan menduduki peringkat kedua dengan 3,2 juta kasus dengan biaya yang ditanggung BPJS Kesehatan tembus Rp 693,30 miliar.
Menurut Ali Gufron banyak faktor penyebab mengapa banyak warga di Indonesia mengidap Skizofrenia. Kata dia penyakit jiwa tersebut bisa berasal dari genetik.
"Jadi kalau ada bapaknya, atau kakeknya Skizofrenia maka bisa jadi kena. Tekanan ekonomi juga ada," ujarnya.
Mirisnya, penyakit jiwa Skizofrenia ini juga menyerang tidak hanya orang dewasa saja. Anak-anak juga ada yang terkena penyakit tersebut.
"Anak-anak juga ada umur 12 tahun," kata dia.
Terkait daerah klaim terbesar pelayanan kesehatan mental program BPJS Kesehatan, Provinsi Jawa Tengah menempati posisi pertama dengan 3,5 juta kasus klaim kasus kesehatan mental. Diikuti selanjutnya provinsi Jawa Barat dengan 2,8 juta kasus dan Jawa Timur dengan 1,9 juta kasus.
Plt. Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Arif Zainudin, Wahyu Nur Ambarwati mengatakan Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat dan ada jenisnya. Gangguan kesehatan mental ini termasuk chronic disease dan pasien harus rutin kontrol dan konsumsi obat.
Baca juga: Jangan Tunda Konsultasi dan Terapi, Gangguan Bipolar dan Skizofrenia Tak Bisa Diabaikan
"Konsumsi obat untuk stabilkan neurotransmiter dopamin karena ketaatan minum obat menjadi salah satu pasien case di luar sana," ujarnya.
Wahyu juga menambahkan saat ini juga banyak kasus-kasus baru Skizofrenia bermunculan. Untuk itulah harus edukasi early diagnosis.
"Harus dilakukan kalau ada gejala awal seperti mulai cemas ringan, halusinasi. Jangan menunggu sampai gejala berat harus perlu intervensi awal," ujar Wahyu.
Pada kesempatan yang sama, Psikolog Klinis Tara de Thouars mengatakan data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan 1 dari 10 orang Indonesia mengalami masalah mental, dan terdapat 72,4 persen karyawan yang disurvei juga mengaku mengalami masalah mental.
Sopir Angkot Jadi Pahlawan Penyebar Informasi soal JKN di Kota Bandung |
![]() |
---|
Bikin Bahagia hingga Tidur Nyenyak, Ini Efek Dahsyat Lari bagi Mental dan Otak |
![]() |
---|
Cara Skrining Kesehatan Menggunakan Aplikasi BPJS Kesehatan |
![]() |
---|
5 Hal yang Bisa Dilakukan Orang Terdekat Jika Melihat Seseorang Punya Niat Akhiri Hidup |
![]() |
---|
WHO: 1 Miliar Orang Hidup dengan Gangguan Mental Seperti Cemas dan Depresi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.