Trik Bebas Ngilu Akibat Gigi Sensitif Saat Berpuasa
Bulan Ramadan boleh dibilang bukanlah bulan yang bersahabat bagi penderita gigi sensitif.
Penulis:
Daniel Ngantung
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Bulan Ramadan boleh dibilang bukanlah bulan yang bersahabat bagi penderita gigi sensitif.
Seperti diungkapkan Jehezkiel Mertua, Expert Marketing GSK Oral Care, rasa ngilu akibat gigi sensitif cenderung lebih sering terjadi saat berpuasa. Sebab, rongga mulut kering karena berkurangnya aktivitas mengunyah.
"Akibatnya air liur yang dikelurkan lebih sedikit sehingga tidak dapat efektif melindungi gigi yang sensitif," kata Jehezkiel dalam keterangan tertulisnya.
Bulan Ramadan yang seharusnya penuh berkah malah menjadi bulan penuh rasa ngilu karena masalah gigi sensitif.
Tidak berhenti di masalah gigi sensitif saja. Masalah klasik lainnya adalah bau mulut.
Kondisi berpuasa di mana mulut tidak mengunyah selama 14 jam menyebabkan bakteri anerob penyebab bau mulut berkembang biak dengan cepat. Penyebab bau mulut lain yang juga umum adalah perawatan kesehatan gigi dan mulut yang kurang maksimal, lalu diabetes atau maag.
Sebagai solusi, Sensodyne, salah satu produk dari GSK Oral Care, meluncurkan Sensodyne Mouthwash yang secara khusus untuk penderita gigi sensitif. Memadukan khasiat pasta giginya, Sensodyne Mouthwash berkhasiat untuk melindungi gigi dari rasa ngilu akibat gigi sensitif sekaligus memberikan nafas segar.
Nah, berikut ini sejumlah tips untuk menjaga gigi sensitif agar ibada puasa Anda bebas dari rasa ngilu.
- Makan sayur dan buah yang banyak mengandung air sehingga dapat membantu meningkatkan produksi air liur saat berpuasa
- Menyikat gigi secara lembut dari arah gusi ke gigi, kombinasi dengan gerakan memutar
- Usahakanlah menggosok gigi sehabis makan sahur dan sebelum tidur malam dengan sikat berbulu lembut dan halus, dengan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif dan mengurangi ngilu. Setelahnya, berkumur dengan mouthwash khusus gigi sensitif.
- Kurangi makanan atau minuman mengandung soda, cuka, atau lemon selama Ramadan
- Periksa keadaan gigi dan mulut ke dokter gigi untuk memastikan tidak ada gigi yang berlubang, karang gigi, dan gusi bengkak (terinfeksi) yang dapat menyebabkan halitosis (bau mulut)