Hal yang Sebaiknya Anda Tahu Seputar Tabir Surya: Apa Arti UVA, UVB, dan SPF?
Tapi apakah masyarakat sudah tahu apa bedanya sunscreen dan sublock? Serta kegunaan sesungguhnya dari produk-produk itu?
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Semakin kecil tingkat SPF, Anda harus lebih sering untuk mengaplikasikan ulang untuk memperlama waktu Anda beraktivitas di bawah terik matahari tanpa khawatir terbakar.
Lalu, apa bedanya sunscreen dengan sunblock?
Terdapat dua tipe dari produk pelindung matahari, kimiawi dan fisik. Masing-masing memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda untuk melindungi kulit Anda.
Sunscreen
Sunscreen, atau tabir surya, adalah lotion cair kimiawi yang bertindak sebagai penyaring sinar matahari. Lotion sunscreen masuk ke dalam kulit dan akan menyerap radiasi UV sebelum mencapai lapisan kulit Anda dan merusaknya.
Namun, tetap akan ada sebagian sinar matahari yang terserap oleh tubuh. Tekstur sunscreen lebih tipis dan akan terlihat tidak kasat mata saat diaplikasikan.
Sunblock
Sunblock mengandung mineral seperti zinc oxide atau titanium dioxide yang membangun lapisan di atas permukaan kulit, berfungsi sebagai dinding penghalang kulit dari sinar matahari.
Tekstur lotion sunblock lebih kental, berwarna putih susu, dan dapat terlihat jelas oleh mata. Sunblock adalah rekomendasi perlindungan terbaik jika Anda memiliki aktivitas berjam-jam di bawah sengatan matahari, seperti berenang atau bermain di pantai.
Beberapa riset dari luar negeri, mengatakan tidak ada jaminan penggunaaan produk pelindung sinar matahari ini untuk mencegah kanker kulit.
Produk-produk tersebut memang digunakan untuk mengurangi sunburn / kulit terbakar bukan mencegah kanker kulit.
Memang secara medis, awal dari kanker kulit adalah rusaknya DNA dari kulit yang diakibatkan oleh sunburn tersebut.
Di kutip dari Majalah Times London, Julie Sharp, head of health information at Cancer Research UK, mengatakan “ Selagi orang berpikir tabir surya melindungi kulit, mereka menabah lama paparan terhadap matahari, dan ini lah awal kerusakan DNA yang menuju terjadinya kanker kulit”.
Salah satu studi dari Belanda oleh Peter C. M. van de Kerkhof, Department of Dermatology, Radboud University Nijmegen Medical Centre , mengatakan bahwa produk tabir surya saat ini belum memdai untuk memberi perlindungan sepenuhnya kepada kulit, mereka hanya memperlambat terjadinya kasus kanker kulit.
Jadi apakah saat ini kita sudah memiliki produk yang tepat untuk melindungi kulit kita saat bermain asik di bawah teriknya matahari?
"Apakah tanning baik untuk kesehatan kulit kita? Itu semua masih dalam penelitian yang sedang berlangsung. Untuk saat ini, penggunaan tabir surya tetap menjadi perlindungan paling cepat dan mudah diakses," kata dr Krisna.