Senin, 25 Agustus 2025

Kenali 4 Mitos dan Fakta Seputar Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. Kenali mitos dan fakta seputar DBD.

Tribunnews/JEPRIMA
Perawat memeriksa pasien demam berdarah dengue (DBD) pada ruang perawatan pasien di RSUD Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (17/4/2024). Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. Kenali mitos dan fakta seputar DBD.Tribunnews/Jeprima 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.

Nyamuk pembawa virus DBD aktif terutama pada pagi hingga sore hari, meskipun kadang-kadang mereka juga menggigit pada malam hari.

Baca juga: DBD Acap Disalahartikan Infeksi Virus Ringan Padahal Bisa Berujung Fatal, Deteksi Dini Jadi Krusial

Mereka lebih sering ditemukan di dalam rumah yang gelap dan sejuk dibandingkan di luar rumah yang panas.

Sampai saat ini belum ada obat khusus yang mengobati penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegyepti betina ini.

Adapun terapi yang diberikan dokter hanya bertujuan meredakan gejala seperti demam atau nyeri, bukan membunuh virusnya.

Inilah mengapa pencegahan menjadi langkah yang paling utama.

Merujuk data Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), sampai dengan minggu ke-25 tahun 2025 (Juni 2025), Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan jumlah kasus DBD tertinggi di Indonesia, yaitu 17.281 kasus.

Angka kematian akibat dengue di Jawa Barat juga menempati urutan kedua tertinggi secara nasional, dengan 61 kematian.

Kenali 4 Mitos dan Fakta Seputar DBD

1. Terjadi di Musim Hujan

Faktanya: Banyak masyarakat masih beranggapan DBD hanya muncul di musim hujan, padahal infeksi virus ini ada sepanjang tahun.

Walaupun memang, pada saat musim hujan angka kasusnya cenderung naik.

Warga melintas di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Kamis (11/1/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, sebagian besar wilayah akan mengalami puncak musim hujan pada bulan Januari dan Februari 2024, yaitu sebanyak 385 Zona Musim (ZOM) atau sekitar 55 persen wilayah. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga melintas di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Kamis (11/1/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, sebagian besar wilayah akan mengalami puncak musim hujan pada bulan Januari dan Februari 2024, yaitu sebanyak 385 Zona Musim (ZOM) atau sekitar 55 persen wilayah. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Hal itu disampaikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Stephanie Yuliana Usman, SpPD

“DBD adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang usia, gaya hidup,
maupun tempat tinggal," kata dr. Stephanie dalam talkshow menyongsong HUT 104 RS Santo Borromeus, Bandung yang baru-baru ini digelar.

2. Terinfeksi Satu Kali Seumur Hidup

Faktanya: Dokter spesialis anak dr. Tony Ijong Dachlan, Sp.A, menekankan, karena virus dengue terdiri dari empat serotipe, seseorang bisa terinfeksi lebih dari sekali.

Infeksi yang berulang berisiko lebih berat.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan