Apakah Bipolar Disorder Seperti yang Dialami Marshanda Bisa Sembuh? Ahli Ini Mengungkap Faktanya
Orang yang mengalami Bipolar disorder seperti yang dialami aktris dan penyanyi Marshanda kerap diragukan bisa sembuh.
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Orang yang mengalami Bipolar disorder seperti yang dialami aktris dan penyanyi Marshanda kerap diragukan bisa sembuh.
Tak hanya orang lain, si penderitanya pun sepertinya tak bisa menerima bipolar ini terjadi pada dirinya.
Aktris bernama lengkao Andriani Marshanda ini mengakuinya.
Caca sempat mengalami penolakan yang cukup lama terhadap penyakitnya.
Empat tahun kemudian, ia baru benar-benar bisa menerima terkena gangguan bipolar.
“Dari 2013, akhirnya aku mempelajari bipolar itu apa. Aku belajar banyak,” kenangnya seperti dikutip dari Kompas.com
Tak sedikit yang bertanya-tanya, apakah bipolar disorder memiliki peluang untuk disembuhkan atau tidak?
Menurut dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ.. bipolar bisa disembuhkan.
"Pulih memungkinkan sekali. Recovery bisa tercapai jika semua dijalanlam, pemgobatan dan terapi," kata dr Lahargo Karamben seperti dikutip Tribunnews.com dari NOVA.id.
Memang tidak ada batasan waktu yang paten kapan seseorang dapat benar-benar pulih.
Nantinya perlahan dokter akan menyesuaikan obat yang harus dikonsumsi dengan kondisinya. Perlahan, dokter akan mulai menurunkan dosis obat-obatan itu.
"itu namanya maintenance, penurunan dosis obat," katanya.
Akankah penderita bipolar akan sangat tergantung obat demi untuk memulihkan kondisinya?

Seperti yang dialami mantan istri Ben Kasyafani. Ia pernah disarankan berhenti minum obat, karena obat untuk gangguan bipolar itu hanya akan merusak otaknya.
Tapi, Caca---panggilan Marshanda sadar, saat itu ia harus minum obat untuk menyeimbangkan neurotransmitter di otaknya.
“Obat itu adalah istilahnya suplemen untuk hormon."
"Di otak orang bipolar kan enggak seimbang, ada serotonin, dopamin, nah pada orang bipolar ada hormon yang keluarnya sedikit. Kalau aku sedikit serotonin,” jelas wanita berdarah Minang ini
Lahargo punya pendapat tak menutup kemungkinan penderita dapat berhenti mengonsumsi obat, atau dikonsumsi jika sedang dibutuhkan saja.
Namun diakuinya ada beberapa dari mereka yang lebih nyaman denga tetap mengonsumsi obat dengan dosis yang sangat rendah.
"Bisa sama sekali berhenti, lalu dikonsumsi hanya saat dibutuhkan. tapi bahkan ada beberapa pasien yang nyaman dengan mengonsumsi obat mesi dengan dosis yang kecil," tutupnya.
Seseorang penderita bopilar tetap bisa beraktivitas dan menjalankan kegiatan sosialnya.
Episode Depresi
Caca akan cenderung mengalami episode depresi, jika serotonin di otaknya sangat rendah.
Sebaliknya, jika serotonin melonjak tinggi, ia bisa menjadi terlalu bersemangat dan sangat energik.
Dalam gangguan bipolar, dikenal dua kutub yang berlawanan, yaitu episode manik (mania) dan depresi.
Orang dengan bipolar bisa mengalami episode manik dan depresi secara bergantian.
Setelah banyak belajar mengenai gangguan bipolar, akhirnya Caca mulai bisa menerima.
Dengan minum obat secara rutin setiap hari, gangguan bisa tidak muncul. Bahkan orang dengan bipolar bisa lepas obat jika sudah terkendali.
Caca dan orang dengan bipolar lainnya juga tetap bisa menjalani aktivitas seperti biasa.
Menurut Caca, bipolar bukan hambatan untuk mengembangkan potensi, kemampuan berpikir, dan berkreasi.
Wanita kelahiran 10 Agustus 1989 ini mengaku selalu bersyukur dengan apa yang diberikan oleh Tuhan.
Setiap hari, Caca selalu mengisi catatan rasa bersyukurnya. Ia menyebutnya “Diari Kesyukuran”.
“Segala kekurangan bisa kita putar untuk jadi surga di dunia,” ucap Caca mengakhiri ceritanya sore itu.