Selasa, 26 Agustus 2025

Sindrom Putri Tidur

Sindrom Kleine-Levin yang Membuat Orang Tidur Panjang, Bisa Diobati Tidak?

Sindrom sleeping beauty atau dalam dunia medis dikenal sebagai Kleine-Levin Syndrome adalah suatu kelainan neurologis yang bisa dibilang langka.

banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti
Echa, pengidap sindrom putri tidur kembali tertidur, Rabu (25/10/2017) setelah sempat bangun pada sore sehari sebelumnya. 

Penderita tidak dapat membedakan mana kenyataan mana mimpi.

Tidak jarang di sela-sela berlangsungnya episode, penderita sering melamun dan terlihat seolah-olah tidak sadar dengan lingkungan sekitarnya.

Ketika terbangun di tengah-tengah waktu tidur panjangnya, penderita dapat bertingkah laku seperti anak kecil, merasa kebingungan, disorientasi, letargi (kehilangan energi dan merasa sangat lemas), hingga apatis atau tidak menunjukkan emosi terhadap yang terjadi di sekitarnya.

Penderita juga dilaporkan menjadi lebih sensitif terhadap banyak hal seperti misalnya suara dan cahaya.

Kehilangan nafsu makan juga bisa terjadi ketika suatu episode sedang berlangsung. Beberapa juga menyatakan munculnya nafsu seksual yang meningkat secara tiba-tiba.

Sindrom sleeping beauty ini merupakan sebuah siklus. Tiap episode dapat berlangsung selama beberapa hari, beberapa minggu, bahkan beberapa bulan.

Ketika suatu episode berlangsung, penderita tidak dapat melakukan pekerjaan layaknya orang normal seperti misalnya pergi ke kantor atau ke sekolah. Karena lebih dari setengah harinya akan digunakan untuk tidur.

Mereka juga tidak bisa mengurus dirinya sendiri karena meskipun mereka terbangun, tetapi kemudian mereka akan merasa terlalu lelah, tidak punya tenaga, dan mengalami disorientasi.

Apa yang menyebabkan terjadinya sindrom sleeping beauty?

Sama seperti penyakit langka lainnya, masih belum ada penjelasan terkait apa sebenarnya yang menyebabkan terjadinya penyakit ini. Tetapi gejala-gejala yang muncul pada sindrom ini mengindikasikan adanya malfungsi kerja bagian hipotalamus dan thalamus pada otak.

Kedua bagian ini pada otak berperan dalam mengatur nafsu makan serta tidur.

Bagaimana pengobatan bagi penderita sindrom sleeping beauty?

Dibandingkan dengan terapi obat, pendampingan dan penanganan di rumah saat episode sindrom muncul jauh lebih ditekankan. Beberapa jenis obat dapat dikonsumsi tetapi tujuannya bukan untuk mengobati sindrom tersebut melainkan hanya mengurangi gejala-gejalanya.

Obat-obatan yang berupa stimulan seperti amfetamin, methylphenidate, dan modafinil dapat digunakan untuk mengatasi rasa kantuk berlebihan yang ditimbulkan. Tetapi jenis obat-obatan tersebut dapat meningkatkan iritabilitas penderita dan tidak berpengaruh untuk mengurangi abnormalitas kemampuan kognitif yang terjadi saat episode berlangsung.

Karena itu, pengawasan dan penanganan di rumah selama episode terjadi sangatlah penting. Penderita akan mengalami kesulitan mengurus dirinya sendiri sehingga bantuan orang lain sangatlah dibutuhkan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan