Senin, 25 Agustus 2025

Respons KLB Campak di Sumenep: 70 Ribu Anak Bakal Divaksin Massal Selama Tiga Minggu

Penyakit campak ini sebenarnya sudah lama dikenal luas di masyarakat. Penyakit campak kerap menyerang anak-anak terutama bayi dan balita, harus vaksin

Kolase Tribun Pekanbaru/Nasuha Nasution dan Catatan Mini
KLB CAMPAK - Diskusi Publik Situasi dan Ancaman Penyakit Campak dan Rubella di Pekanbaru, Riau Senin (10/9/2018), dan ilustrasi campak. Sekitar 70 ribu anak berusia 9 bulan hingga 6 tahun bakal menjadi target program Outbreak Response Immunization (ORI) campak di kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Pelaksanaan imunisasi massal ini akan berlangsung selama 3 minggu, dimulai hari ini 25 Agustus 2025 – 18 September 2025. Hal ini merespons kejadian luar biasa (KLB) campak di wilayah tersebut 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekitar 70 ribu anak berusia 9 bulan hingga 6 tahun bakal menjadi target program Outbreak Response Immunization (ORI) penyakit campak di kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Pelaksanaan imunisasi massal ini akan berlangsung selama 3 minggu, dimulai hari ini 25 Agustus 2025 – 18 September 2025.

Baca juga: Ada Kasus KLB Campak di Sumenep Jawa Timur, Imunisasi Massal Digelar Mulai Hari Ini

Hal ini merespons kejadian luar biasa (KLB) campak di wilayah tersebut, dimana 17 anak diantaranya meninggal dunia akibat campak.

“Targetnya sekitar 73 ribu anak. Semoga tercapai target ini,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jawa Timur Sulvy Dwi Anggraini kepada wartawan dikutip di Jakarta, Senin(25/8/2025).

Sulvy mengatakan, pemerintah provinsi Jawa Timur atau Pemprov Jatim sudah mengirimkan sebanyak 9.825 vial vaksin MR atau Measles Rubella dari Kementerian  ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep. “ORI dimulai hari ini. Persediaan vaksin sudah siap semua,” ucap Sulvy.

Sampai bulan Agustus ini atau minggu  ke-32 tahun 2025, terdapat 1.944 kasus anak terinfeksi campak dengan mayoritas berusia 0-4 tahun (53,3 persen). Pada periode Februari – Juli ada 17 kasus kematian anak karena campak, mayoritas anak-anak tersebut tidak memiliki riwayat imunisasi.

Penyakit campak sebenarnya sudah lama dikenal luas di masyarakat. Penyakit tersebut sering menyerang anak-anak, khususnya bayi dan balita.

Sering dianggap penyakit biasa, namun campak bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat.  Campak, atau sering disebut dengan "rubella", adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat menular dan ditandai dengan gejala-gejala seperti demam, batuk, pilek, mata merah, serta ruam khas yang muncul di seluruh tubuh.

Baca juga: KLB Campak di Sumenep, 17 Kasus Meninggal, Isolasi Jadi Cara Cegah Penularan

Campak menular melalui virus genus Morbillivirus dari keluarga Paramyxoviridae yang ditularkan melalui percikan air liur, kontak langsung maupun benda yang terkontaminasi virus tersebut.  

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), imunisasi campak (MR/MMR) pertama diberikan pada usia 9 bulan, dosis penguat (booster) diberikan pada usia 18 bulan, dan dosis penguat kedua diberikan saat anak masuk kelas 1 SD atau pada usia 5-6 tahun. 

Baca juga: Rendahnya Imunisasi Picu Wabah Campak di Khyber-Pakhtunkhwa Pakistan

Berikut ini tahapan pemberian imunisasi campak: 

1. Dosis Pertama: Vaksin MR diberikan saat anak berusia 9 bulan. 
2. Dosis Kedua (Booster): Dosis penguat kedua diberikan saat anak berusia 18 bulan. 
3. Dosis Ketiga (Booster Akhir): Dosis terakhir diberikan saat anak berada di bangku kelas 1 Sekolah Dasar (SD), yaitu sekitar usia 5-6 tahun.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan