Selasa, 30 September 2025

Virus Corona

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS Sarankan Pria Cukur Janggut demi Cegah Virus Corona

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS Sarankan Pria Cukur Janggot demi Cegah Virus Corona

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
Kolase Tribunnews: freepik
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS Sarankan Pria Cukur Jenggot demi Cegah Virus Corona 

TRIBUNNEWS.COM - Masker dan respirator digunakan masyarakat di seluruh dunia untuk mencegah virus corona yang tengah mewabah.

Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC, memperingatkan bahwa janggut atau bahkan kumis bisa menghalangi kerja alat tersebut.

Infografis yang dirilis CDC menampilkan beberapa model janggut.

Ada model yang masih aman, ada pula model yang tidak cocok dengan penggunakan masker dan respirator.

Baca: Dampak Wabah Virus Corona, Arab Saudi Menunda Ibadah Umrah, Termasuk Kunjungan ke Madinah

Baca: UPDATE Mewabah di 46 Negara, Virus Corona Menjangkit China hingga Brazil, Tercatat 2.770 Kematian

Beberapa model janggut dapat membuat katup pernafasan tidak bekerja dengan benar.

ilustrasi
ilustrasi (freepik)

Model janggut sepertiside-whiskers, handlebar mustaches dan beberapa lainnya masih aman.

Tetapi model lain seperti mutton chops dan full beards tidak disarankan.

Model seperti goatees and villain mustaches tidak masalah tapi dengan beberapa perhatian.

Intinya, rambut wajah tidak boleh melewati permukaan penutup respirator.

Lihat infografis berikut ini:

CDC
CDC

Virus corona yang berasal dari kota Wuhan, China ini kini telah menyebar ke negara-negara lain, seperti Hong Kong, Macau, Taiwan, Australia, Kamboja, Kanada, Perancis, Jerman, Jepang, Malaysia, Nepal, Srilanka, Singapura, Thailand, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, dan Vietnam.

Seperti yang dilansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut adalah hal-hal yang perlu kamu ketahui mengenai virus corona.

Penyebaran: Bagaimana 2019-nCoV Menyebar?

Coronavirus atau virus corona datang dari keluarga besar virus yang umum menjangkiti beberapa hewan, seperti onta, kerbau, dan kelelawar.

Namun sangatlah jarang, virus corona pada hewan bisa menulari manusia dan bahkan menulari antar manusia, seperti halnya MERS dan SARS.

Ketika penyebaran manusia-ke-manusia terjadi pada MERS dan SARS, dipercaya virus menular melalui tetesan atau partikel-partikel pernapasan yang dihasilkan ketika seseorang yang sakit batuk atau bersin.

Penularan itu mirip bagaimana influenza dan patogen pernapasan lainnya menyebar.

Penyebaran SARS dan MERS antar manusia pada umumnya terjadi karena kontak yang berdekatan.

ILUSTRASI SARS DAN CORONAVIRUS
ILUSTRASI SARS DAN CORONAVIRUS (Medscape)

Penting untuk diketahui bahwa seberapa mudah virus menyebar dari satu orang ke orang lain dapat bervariasi.

Beberapa virus sangat menular (seperti campak), sementara virus lainnya tidak begitu.

Penting pula untuk mengetahui hal ini untuk lebih memahami risiko yang terkait virus corona.

Meski CDC menganggap virus corona adalah ancaman kesehatan masyarakat yang sangat serius, tapi berdasarkan situasi saat ini, bahaya 2019-nCoV kepada masyarakat Amerika pada umumnya dianggap masih rendah.

Gejala dan Komplikasi

Untuk kasus infeksi virus corona (2019-nCoV) yang telah dikonfirmasi, penyakit bisa bervariasi dari sakit ringan hingga sakit parah dan bahkan sekarat.

Gejala virus corona meliputi:

  • Demam
  • Batuk
  • Sesak napas

CDC percaya pada saat ini gejala virus corona dapat muncul hanya dalam 2 hari atau selama 14 setelah paparan.

Kesimpulan itu didasarkan pada masa inkubasi virus MERS sebelumnya.

Pencegahan & Perawatan

- Pencegahan

Saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi 2019-nCoV.

Cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah menghindari kontak dengan virus ini.

Namun, sebagai pengingat, CDC merekomendasikan tindakan pencegahan setiap hari untuk membantu mencegah penyebaran virus pernapasan, yaitu:

- Sering-seringlah mencuci tangan menggunakan sabun dan air selama 20 detik. Gunakan pembersih tangan berbasis alkohol yang mengandung setidaknya 60% alkohol jika sabun dan air tidak tersedia.

- Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut Anda menggunakan tangan yang tidak dicuci.

- Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit.

- Tetap di rumah saat Anda sakit.

- Tutupi batuk atau bersin dengan tisu, lalu buang tisu ke tempat sampah.

- Bersihkan dan disinfeksi benda dan permukaan yang sering disentuh.

Ini adalah kebiasaan sehari-hari yang dapat membantu mencegah penyebaran beberapa virus.

Penanganan akan berbeda bagi para wisatawan atau orang yang tengah berpergian jauh.

Ilustrasi coronavirus
Ilustrasi coronavirus (FDA)

- Pengobatan

Tidak ada pengobatan antivirus khusus yang direkomendasikan untuk infeksi 2019-nCoV.

Orang yang terinfeksi 2019-nCoV harus menerima perawatan suportif untuk membantu meringankan gejala.

Untuk kasus yang parah, perawatan harus mencakup perawatan untuk mendukung fungsi organ vital.

Orang yang berpikir bahwa mereka mungkin terinfeksi virus corona harus segera memeriksakan diri ke dokter.

Hal yang Harus Dilakukan jika Anda Merasa Terkena Virus Corona

Bagi yang baru saja kembali dari China, jika Anda berada di China dalam 14 hari terakhir dan merasa sakit karena demam, batuk, atau sulit bernapas, maka Anda harus:

- Segera cari perawatan medis.

PENTING: Sebelum Anda pergi ke kantor dokter atau ruang gawat darurat, hubungi dulu dan beri tahu mereka tentang perjalanan terakhir Anda dan gejala Anda.

- Hindari kontak dengan orang lain.

- Tidak bepergian saat sakit.

- Tutupi mulut dan hidung Anda menggunakan tisu atau lengan baju (bukan tangan Anda) saat batuk atau bersin.

- Sering-seringlah mencuci tangan menggunakan sabun dan air selama 20 detik untuk menghindari penyebaran virus ke orang lain.

Gunakan pembersih tangan berbasis alkohol yang mengandung setidaknya 60% alkohol jika sabun dan air tidak tersedia.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved