Virus Corona
Sepenting Apa Tubuh Memerlukan Vaksin Influenza? Pas untuk Cegah Virus Corona? Ini Kata Dokter
Vaksin influenza juga akan melindungi kita dari penyakit flu. Kalau kita sakit flu tubuh juga lebih rentan terinfeksi virus lain, termasuk Covid-19
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Vaksin influenza merupakan perlindungan terbaik terhadap flu terlebih di saat musim pancaroba yang rentan menyebabkan flu.
Kendati terdengar seperti penyakit ringan, nyatanya influenza bisa menimbulkan masalah besar bagi sebagian orang.
Vaksin influenza termasuk dalam vaksin yang disarankan ketika seseorang akan bepergian ke luar negeri.
Ketika dunia sedang dilanda wabah Covid-19, pemberian vaksin ini menjadi lebih penting lagi.
Vaksin influenza memang tidak bisa mencegah Covid-19.
Kendati begitu, pemberian vaksin ini bisa melindungi seseorang dari virus influenza dan juga mencegah kerancuan gejala.
"Gejala influenza mirip dengan Covid-19, jadi kalau sudah divaksin dan muncul gejala maka bisa dipastikan itu bukan flu," kata dr.Anshari Saifuddin Sp.PD dalam acara diskusi di Jakarta (6/3/2020).
Hal itu juga bermanfaat mencegah biaya yang tidak perlu dari pemeriksaan kesehatan terutama tes Covid-19 ketika muncul gejala.
Influenza berbeda dengan salesma atau jenis batuk pilek biasanya.
Gejala utama yang terjadi adalah demam tinggi yang terjadi mendadak disertai dengan sakit kepala, nyeri, dan pegal.
Selain itu, gejala lain seperti pilek, batuk, dan bersin kadang terjadi.

"Vaksin influenza juga akan melindungi kita dari penyakit flu. Kalau kita sakit flu tubuh juga lebih rentan terinfeksi virus lain, termasuk Covid-19," ujar Anshari.
Ia menegaskan bahwa pemberian vaksin influenza merupakan bentuk perlindungan tidak langsung dari wabah Covid-19.
Vaksin influenza dibutuhkan oleh orang yang beresiko tinggi, seperti lansia, anak-anak, dan juga para atlet.
Atlet termasuk kelompok yang dianggap rawan terkena penyakit menular karena paparan peralatan olahraga yang sama, berada di ruangan berkumpul dan juga perjalanan ke daerah beresiko di luar negeri.
Pemberian vaksin influenza dilakukan sekali dalam setahun.
Menurut Anshari hal ini karena virus influenza terus bermutasi, sehingga tiap tahun muncul strain baru. Untuk itu, setiap tahun pula para ahli perlu membuat jenis vaksin baru.
Apabila terjadi ketidaksesuaian strain dalam vaksin dengan virus, maka itu bisa menyebabkan penurunan efektivitas vaksin influenza yang diberikan.

Tipe Vaksin Influenza yang Perlu Anda Ketahui
Ada dua jenis vaksin influenza, yakni trivalent dan quadrivalent. Vaksin influenza trivalent merupakan vaksin dengan kandungan dua galur virus influenza A (H1N1 dan H3N2), serta galur virus influenza B.
Dan vaksin influenza jenis quadrivalent mengandung dua galur virus influenza A (H1N1 dan H3N2), serta dua galur virus influenza B.
Adapun vaksin influenza trivalent meliputi:
Dosis standar trivalent (IIV3) yang diproduksi dengan menggunakan virus yang ditanam pada telur. Vaksin ini diberikan melalui prosedur suntikan, namun bisa juga dengan jet injector untuk orang dewasa berusia 18 hingga 64 tahun.
Dosis tinggi trivalent khusus diperuntukkan bagi orang lanjut usia (lebih dari 65 tahun).
Vaksin infleunza trivalent suntik yang terbuat dengan kandungan tambahan bisa diberikan untuk orang berusia 65 tahun ke atas.
Suntikan trivalent kombinasi yang bebas telur disetujui untuk diberikan pada orang berusia 18 tahun ke atas.
Sementara itu, vaksin influenza quadrivalent meliputi:
Suntikan quadrivalent intradermal (yang disuntikan ke dalam kulit bukan ke otot dan menggunakan jarum yang lebih kecil) diperuntukkan bagi orang berusia 18 hingga 64 tahun.
Suntikan quadrivalent mengandung virus yang tumbuh dalam kultur sel diperuntukkan bagi anak-anak berusia 4 tahun ke atas.
Vaksin influenza hidup tersedia dalam bentuk sediaan yang diberikan melalui semprotan di hidung, dan dapat diberikan pada orang sehat yang berusia 2 hingga 49 tahun.
Vaksin influenza bekerja dengan cara membangun antibodi dalam tubuh seseorang untuk melawan virus influenza.
Vaksin influenza butuh sekitar dua minggu untuk bekerja menciptakan antibodi dalam tubuh seseorang.
Di negara beriklim dingin, musim flu terjadi antara bulan Desember hingga Februari. Agar efektif, vaksin influenza dianjurkan untuk diberikan sebelum bulan Desember, bisa diberikan pada bulan November atau Oktober.
Sementara di negara beriklim tropis seperti Indonesia, wabah flu bisa terjadi kapanpun. Oleh karena itu penting untuk mendapatkan vaksin influenza untuk mencegah penyakit ini.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan vaksin influenza untuk:
Anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun.
Orang lanjut usia (lebih dari 65 tahun).
Wanita hamil.
Penderita penyakit kronis.
Pekerja medis.
Agar penggunaan vaksin influenza efektif dan aman, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter sebelum melakukan vaksinasi.
Terlebih jika Anda pernah mengalami reaksi alergi terhadap vaksin influenza sebelumnya atau pernah mengalami sindrom Guillain-Barre yang terjadi setelah menerima vaksin influenza.
Efek Samping Vaksin Influenza
Ada berbagai efek samping yang bisa ditimbulkan terkait pemberian vaksin influenza. Efek samping yang umumnya ditemui meliputi:
Rasa sakit, kemerahan dan bengkak di area yang disuntik.
Demam.
Mual.
Sulit bernapas.
Suara serak.
Bengkak di sekitar mata atau bibir.
Lelah, pusing, dan wajah pucat.
Jantung berdebar.
Perubahan perilaku.
Pingsan.
Hidung meler.
Sakit otot.
Muntah.
Sakit tenggorokan.
Jika Anda mengalami salah satu reaksi tersebut setelah menerima vaksin influenza, segeralah menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Untuk mencegah penyakit influenza, selain dengan vaksin Anda dapat melakukan beberapa hal, seperti mengurangi kontak dengan orang sakit, istirahat di rumah ketika Anda sendiri sedang sakit, makan dan minum yang cukup, gunakan masker untuk menghindari penyebaran virus ketika Anda batuk atau bersin, dan biasakan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air bersih.
Kenapa Harus Satu Tahun Sekali?
Pemberian vaksin influenza, termasuk pada orang dewasa, sebaiknya dilakukan rutin setidaknya satu kali dalam setahun.
Hal ini karena jenis virus influenza mengalami perubahan dalam waktu yang sangat cepat.
Alhasil, perlu untuk melakukan penyesuaian dengan cara “mengganti” jenis vaksin yang diberikan pada tubuh.
Di dalam vaksin influenza terdapat virus influenza yang telah dilemahkan.
Hal ini membuat virus tak akan lagi mampu menyebabkan infeksi pada orang yang diserang.
Mengingat perkembangan virus yang terjadi sangat cepat, maka waktu pemberian vaksin yang satu ini pun terbilang singkat dibanding jenis vaksin lain.
Selain itu, biasanya efek imunitas atau perlindungan dari vaksin influenza hanya bertahan selama satu tahun di tubuh.
Setelah lewat masa itu maka perlu untuk dilakukan vaksin ulang.
Sebenarnya vaksin flu selalu diperbarui setiap enam bulan satu kali.
Tujuannya adalah untuk melawan perkembangan dari virus influenza.
Tentunya setiap versi baru dari vaksin memiliki tingkat perlindungan dan efektivitas yang semakin baik dan menyesuaikan jenis dari virus yang sedang menyerang.
Artikel diolah dari Kompas.com dengan judul "Pentingnya Vaksin Influenza Saat Wabah Covid-19",
dan di Wartakotalive dengan judul Efektifkah Vaksin Influenza untuk Cegah COVID-19? Begini Penjelasan Dokter, .