Demo di Jakarta
Warga Terdampak Demo Jakarta, 371 Orang Rawat Jalan, 97 Orang Rawat Inap, 1 Orang Meninggal
Dinkes Jakarta) memastikan penanganan medis diterapkan selama 24 jam sebagai antisipasi warga yang tedampak demo di sejumlah titik strategis Jakarta.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dinas Kesehatan DKI Jakarta (Dinkes Jakarta) memastikan penanganan medis diterapkan selama 24 jam sebagai antisipasi warga yang tedampak demo di sejumlah titik strategis Jakarta.
Sejak akhir Agustus 2025, terjadi unjuk rasa di sejumlah daerah termasuk Jakarta.
Baca juga: Zaskia Adya Mecca Bawa Ambulans saat Demo di Kwitang, Cerita Detik-detik Mencekam Dilarang Rekam
Aksi massa yang tersebar ini memiliki tuntutan yang beragam, akan tetapi berakar pada ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintahan termasuk sikap dan pernyataan dari anggota DPR RI.
Dari data Dinkes hingga Minggu (31/8) pukul 07.00 WIB, total ada 469 orang mendapatkan layanan Kesehatan dengan rincian 371 orang rawat jalan, 97 orang Jalani rawat jalan dan satu orang meninggal dunia.
"Seluruh korban terdampak unjuk rasa dapat penanganan medis dengan cepat, aman, tepat," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati dalam keterangannya, Senin (1/9/2025).
Rincian keluhan kesehatan yang paling banyak ditangani antara lain konjungtivitis (198 kasus) atau kondisi peradangan pada mata yang membuat mata menjadi merah dan merah muda.
Kemudian luka terbuka atau vulnus (90 kasus), sesak napas atau dyspnea (42 kasus) serta sejumlah trauma fisik, patah tulang, cedera kepala dan keluhan medis lain.
Ani menegaskan, atas dasar kemanusiaan, Pemprov DKI Jakarta menjamin pembiayaan pelayanan kesehatan pasien terdampak unjuk rasa.
Saat ini para pasien yang membutuhkan perawatan lebih lanjut telah dirujuk ke berbagai rumah sakit di lima wilayah kota Jakarta, seperti RS Hermina Kemayoran, RS Kramat 128, RSAL Mintohardjo.
Kemudian, RSPAD Gatot Soebroto, RS POLRI, RSUD Koja, RSUD Budhi Asih, RS Pelni, dan RS Pusat Pertamina.
"Rujukan juga dilakukan ke sejumlah Puskesmas," ujarnya.
Kesiapsiagaan Petugas
Kesiapsiagaan petugas dipastikan terus berlanjut hingga hari ini selama 24 jam.
Selain 44 Puskesmas kecamatan dan 31 RSUD, Ani memastikan seluruh RS di Jakarta telah berkordinasi untuk memberikan layanan darurat bila dibutuhkan.
Ditambahkan Ani, pihaknya juga telah menyiagakan 24 unit ambulans beroperasi selama 24 jam.
Dijelaskan Ani, dukungan kegawatdaruratan dilaksanakan PK3D (Pusat Krisis Kesehatan dan Kegawatdaruratan Daerah), bersama Tim Gawat Darurat (Gadar) Puskesmas dan RSUD.
“Secara teknis, ada tujuh dokter, 59 perawat, dan tujuh pengemudi ambulans,” ungkap Ani.
--
Demo di Jakarta
Rumah Dijarah Lalu Dinonaktifkan, Kini Uya Kuya Dukung Penurunan Tunjangan DPR |
---|
Pasca-penjarahan Rumah Ahmad Sahroni, Warga Setempat Larang Orang Asing Masuk, Akses Jalan Diportal |
---|
Said Abdullah: Fraksi PDIP DPR Minta Maaf Jika Deddy Sitorus dan Sadarestuwati Ada Kesalahan |
---|
Nonaktif Beda dengan Dipecat, Nafa Urbach dan Ahmad Sahroni Tetap Dapat 4 Hak Ini |
---|
Parpol Dianggap Tak Tegas, Penonaktifan 5 Anggota DPR Dinilai Tanggung |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.