Senin, 1 September 2025

Demo di Jakarta

Warga Terdampak Demo Jakarta, 371 Orang Rawat Jalan, 97 Orang Rawat Inap, 1 Orang Meninggal

Dinkes Jakarta) memastikan penanganan medis diterapkan selama 24 jam sebagai antisipasi warga yang tedampak demo di sejumlah titik strategis Jakarta.

Tribunnews/Fahmi Ramadhan
Aksi demonstrasi massa ojol masih terus berlangsung di depan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat hingga Jum'at (29/8/2025) Sore. Massa ojol masih Saling Serang dengan Brimob menggunakan petasan dan Gas air mata. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dinas Kesehatan DKI Jakarta (Dinkes Jakarta) memastikan penanganan medis diterapkan selama 24 jam sebagai antisipasi warga yang tedampak demo di sejumlah titik strategis Jakarta.

Sejak akhir Agustus 2025, terjadi unjuk rasa di sejumlah daerah termasuk Jakarta.

Baca juga: Zaskia Adya Mecca Bawa Ambulans saat Demo di Kwitang, Cerita Detik-detik Mencekam Dilarang Rekam

Aksi massa yang tersebar ini  memiliki tuntutan yang beragam, akan tetapi berakar pada ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintahan termasuk sikap dan pernyataan dari anggota DPR RI.

Dari data Dinkes hingga Minggu (31/8) pukul 07.00 WIB, total ada 469 orang mendapatkan layanan Kesehatan dengan rincian 371 orang rawat jalan, 97 orang Jalani rawat jalan dan satu orang meninggal dunia.

"Seluruh korban terdampak unjuk rasa dapat penanganan medis dengan cepat, aman, tepat," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati dalam keterangannya, Senin (1/9/2025).

Rincian keluhan kesehatan yang paling banyak ditangani antara lain konjungtivitis (198 kasus) atau kondisi peradangan pada mata yang membuat mata menjadi merah dan merah muda.

Kemudian luka terbuka atau vulnus (90 kasus), sesak napas atau dyspnea (42 kasus) serta sejumlah trauma fisik, patah tulang, cedera kepala dan keluhan medis lain.

Ani menegaskan, atas dasar kemanusiaan, Pemprov DKI Jakarta menjamin pembiayaan pelayanan kesehatan pasien terdampak unjuk rasa.

Saat ini para pasien yang membutuhkan perawatan lebih lanjut telah dirujuk ke berbagai rumah sakit di lima wilayah kota Jakarta, seperti RS Hermina Kemayoran, RS Kramat 128, RSAL Mintohardjo.
Kemudian, RSPAD Gatot Soebroto, RS POLRI, RSUD Koja, RSUD Budhi Asih, RS Pelni, dan RS Pusat Pertamina.

"Rujukan juga dilakukan ke sejumlah Puskesmas," ujarnya.

Kesiapsiagaan Petugas 

Kesiapsiagaan petugas dipastikan terus berlanjut hingga hari ini selama 24 jam. 

Selain 44 Puskesmas kecamatan dan 31 RSUD, Ani memastikan seluruh RS di Jakarta telah berkordinasi untuk memberikan layanan darurat bila dibutuhkan.

Ditambahkan Ani, pihaknya juga telah menyiagakan 24 unit ambulans beroperasi selama 24 jam.

Dijelaskan Ani, dukungan kegawatdaruratan dilaksanakan  PK3D (Pusat Krisis Kesehatan dan Kegawatdaruratan Daerah), bersama Tim Gawat Darurat (Gadar) Puskesmas dan RSUD. 

“Secara teknis, ada tujuh dokter, 59 perawat, dan tujuh pengemudi ambulans,” ungkap Ani.
--

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan