Selasa, 2 September 2025

Virus Corona

Catat! Ini Waktu yang Tepat Berjemur Matahari untuk Dapat Vitamin D3

Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Ahli Gizi dan Magister Filsafat, Dr dr Tan Shot Yen M Hum.

Editor: Hasanudin Aco
IST
Ilustrasi berjemur di bawah sinar matahari pagi.(IST) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berjemur di bawah sinar matahari menjadi salah satu tren yang saat ini dilakukan untuk mendapatkan kulit yang eksotis.

Namun sejak dulu, berjemur terbukti bisa menguatkan tulang karena memberi asupan vitamin D3.

Namun tahukah Anda bahwa cahaya matahari yang overdosis dan juga gelombang cahaya matahari yang baru muncul justru memiliki risiko buruk bagi kesehatan?

Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Ahli Gizi dan Magister Filsafat, Dr dr Tan Shot Yen M Hum.

"Berjemur dibawah cahaya matahari atau ultraviolet, yang diinginkan adalah manfaatnya,” kata Tan dalam Facebook Live-nya, Sabtu (21/3/2020).

Baca: Kampanye Berjemur di Bawah Sinar Matahari Viral, Dokter Paru Ungkap Manfaatnya, Bisa Lawan Corona

Oleh sebab itu, penting bagi Anda tahu pada jam berapa baiknya Anda berjemur dan berapa lama waktunya.

Tan menjelaskan setidaknya ada dua jenis cahaya matahari yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh manusia, yaitu ultraviolet A dan ultraviolet B.

Ultraviolet A ini tidak dibutuhkan oleh manusia, bahkan justru harusnya dihindari karena terpapar secara berlebih dapat menyebabkan kanker dan keriput.

Ultraviolet A umumnya adalah cahaya matahari yang ada di sekitar pukul setengah enam hingga jam tujuh pagi.

Tepatnya saat matahari mulai beranjak naik dan gelombang cahaya matahari sedang panjang.

Sedangkan, cahaya matahari atau sinar ultraviolet B merupakan gelombang cahaya yang pendek.

Baca: ‎Cegah Corona, Kapolri Ganti Apel dengan Olahraga Setiap Pagi dan Berjemur

Inilah yang dibutuhkan oleh tubuh.

Ultraviolet B bisa Anda dapatkan saat matahari naik yaitu sekitar jam 10 pagi.

Akan tetapi, Tan juga mengingatkan setidaknya hanya bisa berjemur badan sekitar 10-15 menit saja.

Selain itu, Tan juga mengingatkan bahwa cahaya matahari yang terbaik adalah yang menyinari tubuh secara langsung, bukan yang sekadar membuat Anda berkeringat.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan