Kamis, 21 Agustus 2025

Virus Corona

Kisah Mereka yang Merasa Mulai Sembuh dari Virus Corona, Tapi di Pekan Kedua Kondisinya Lebih Buruk

Dunia dilanda pandemi virus corona (Covid-19). Banyak pula di antara mereka yang terjangkit dan berhasil sembuh.

Editor: Willem Jonata
KOMPAS.COM
Ilustrasi virus corona 

Setelah menuju ruang gawat darurat, dokter mengatakan mereka tidak dapat menguji Bendix, tetapi gejalanya mengisyaratkan dia menderita Covid-19.

Sesampainya di rumah, Bendix mengatakan dia mengalami kesulitan tidur di malam hari selama seminggu dan susah bernapas, sebelum akhirnya dia merasa normal kembali.

"Itu sekitar waktu yang sama ketika saya menderita sakit tenggorokan. Selama kira-kira 24 jam, saya sulit menelan makanan atau cairan," tulis Bendix.

Baca: Masukan Pemuda Terhadap Program Kartu Prakerja Jokowi

"Pada hari ke 14, hari di mana saya seharusnya tidak lagi menularkan virus, sakitnya kembali. Saya merasa seolah kembali ke titik awal, tetapi setidaknya saya bisa bernapas."

Pada tanggal 5 April, ketika Bendix menerbitkan esainya, dia mengatakan kondisinya lebih baik, namun masih memiliki gejala seperti sakit tenggorokan dan kelelahan.

2. Rosemary O'Hara

Rosemary O'Hara adalah editor di South Florida Sun Sentinel. Ia mengaku merasa seperti membutuhkan masker oksigen selama minggu kedua gejala.

Dalam esainya 17 Maret di South Florida Sun Sentinel, O'Hara mengatakan, sehari setelah merasa sakit, ia terserang demam, batuk, dan sesak napas.

"Di pusat perawatan darurat, dokter mendiagnosis pneumonia," kata O'Hara. Dia diberi antibiotik dan setelah meminumnya selama 10 hari, ia merasa lebih baik. Tapi kemudian kondisinya menjadi lebih buruk. "Sampai sekarang, satu-satunya waktu saya ingat terkait pernapasan saya adalah ketika saya mencoba meditasi dan yoga," kata O'Hara.

"Tapi suatu malam dalam sepekan terakhir, napas saya sesak. Saya merasa saya membutuhkan tambahan oksigen."

O'Hara berkata dia mendapatkan tes dua minggu saat merasa sakit, dan beberapa hari kemudian hasilnya negatif.

Tetapi O'Hara ragu dengan hasil tersebut, karena itu bisa berarti dia tidak memiliki jumlah virus yang terdeteksi dalam sistemnya.

"Dokter mengatakan kepada saya bahwa tidak mungkin mengetahui apakah saya memiliki virus karena tes antibodi belum tersedia, jadi kita tidak akan pernah tahu pasti," tulis O'Hara.

O'Hara tidak menceritakan bagaimana kondisi selanjutnya sejak penanganan di ruang gawat darurat dan pengalaman tes Covid-19.

3. Susan Kane

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan