Ramadan 2020
Sering Stres? Puasa Ternyata Bisa Meredakannya, Ini Penjelasan Psikiater UGM
Tak hany secara fisik, puasa memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan mental. Salah satunya dapat membantu meredakan stres.
Penulis:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Tak hany secara fisik, puasa memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan mental. Salah satunya dapat membantu meredakan stres.
Hal ini ditegaskan Psikiater Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dr. Ronny Tri Wirasto, Sp.KJ.
“Banyak hal yang bisa membantu dalam menekan stres, termasuk menjalankan puasa,” sebut dr. Ronny Tri Wirasto, Sp.KJ., dilansir dari laman resmi UGM.
Menurut Ketua Program Studi Pendidikan Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa FKKMK UGM ini, puasa berpengaruh secara langsung dalam meredakan stres.
Mengapa puasa bisa meredam stres? Yuk dengar penjelasannya..
Saat berpuasa orang cenderung melakukan pengaturan makan dengan lebih baik.
Asupan makanan yang diatur turut memengaruhi cara berpikir menjadi lebih teratur.
Beberapa studi menunjukkan mengurangi kadar makan, termasuk karbohidrat, lemak, dan lainnya dalam jumlah tertentu selama beberapa minggu akan meningkatkan kemampuan dalam berpikir.
Baca: Pintu Neraka Ditutup, Setan Dibelenggu Saat Ramadan, Mengapa Masih Ada Kemaksiatan? Ini Kata Ulama
Baca: Ibadah Ramadan di Rumah Saja, Mengengar Rekaman Al-Quran dari HP Pun Berpahala
Baca: Tips Jaga Imunitas Saat Berpuasa di Masa Pandemi Covid-19, Hati-hati Konsumsi Suplemen Vitamin

Ronny mengatakan cara orang mengenali stres adalah dengan kemampuan berpikir.
Dengan kemampuan berpikir yang baik maka emosi lebih terkendali dan menekan stres.
“Yang mengontrol emosi itu kan salah satunya kemampuan berpikir,”sebutnya.
Dengan menjaga makan melalui berpuasa juga akan menjaga hormon kortisol yang berkaitan dengan respons tubuh saat stres.
Puasa mampu menstabilkan hormon kortisol yang dihasilkan kelenjar adrenal. Hal ini berarti bisa menekan tingkat stres.
Baca: Hukum Sengaja Tak Berpuasa Demi Jaga Stamina untuk Menghindari Corona, Ustaz: Iman Kuat, Imun Stabil
Baca: Suara Ibunda Naufal Samudra Bergetar Saat Ungkap Rindu Santap Sahur Bersama Sang Putra
Dia menjelaskan produksi hormon berhubungan dengan asupan protein. Saat asupan diatur maka hormon juga lebih teratur.
“Jadi, yang tadinya hormonnya dinamis, naik-turun, bisa lebih ditekan yang secara tidak langsung menjadi lebih tenang,” paparnya.
Ronny menyampaikan hormon kortisol yang meningkat tidak sesuai dengan kebutuhan menjadikan ambang seseorang jadi lebih rendah sehingga mudah terpapar atau irritable seperti mudah marah.
Produksi hormon kortisol berlebih juga tidak baik bagi tubuh. Pasalnya, hormon ini dapat menekan sistem kekebalan tubuh.
“Saat stres hormon Corticotropin Releasing Factor (CFR) akan teraktivasi secara berlebih yang memengaruhi makrofag sehingga menurunkan imunitas,” tuturnya.

Tips Puasa Sehat Agar Imunitas Meningkat Tangkal Corona
Sementara itu, ahli gizi UGM, R. Dwi Budiningsari, SP., M.Kes., Ph.D membagikan sejumlah tips agar tubuh tetap sehat dan bugar selama menjalani puasa di saat pandemi Covid-19.
Langkah awal adalah memastikan terlebih dahulu kondisi kesehatan tubuh. Orang sehat dianjurkan tetap berpuasa, sedangkan yang sakit dianjurkan berkonsultasi terlebih dulu ke dokter.
Selain itu, menjaga makan yang sehat dan seimbang sesuai dengan porsi isi piringku. Saat sahur dianjurkan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks dan serat yang membutuhkan waktu lama untuk dicerna diubah menjadi energi.