Minggu, 12 Oktober 2025

Diet Saat Menyusui, Aman Nggak Sih? Begini Penjelasan Dokter

Tren diet cepat turun berat badan pascamelahirkan pun kian marak di media sosial

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
Happy Way
ILUSTRASI DIET - Banyak ibu baru yang merasa dilema setelah melahirkan.  Di satu sisi, tubuh masih dalam masa pemulihan dan fokus memberikan air susu ibu (ASI) bagi bayi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak ibu baru yang merasa dilema setelah melahirkan. 

Di satu sisi, tubuh masih dalam masa pemulihan dan fokus memberikan air susu ibu (ASI) bagi bayi. 

Namun di sisi lain, muncul keinginan untuk kembali pada bentuk tubuh sebelum hamil.

Tren diet cepat turun berat badan pascamelahirkan pun kian marak di media sosial. 

Beragam tips “diet ibu menyusui” bermunculan, mulai dari puasa intermiten, minum air lemon, hingga menghindari nasi sepenuhnya.

Sayangnya, tidak semua metode tersebut aman bagi ibu maupun bayi.

Certified Obesity & Weight Management Consultant dr. Guadelupe Maria Melissa menegaskan, ibu menyusui tidak boleh melakukan defisit kalori ekstrem seperti program diet biasa.

Baca juga: Apakah Anak Kecil Boleh Diet? Ini Penjelasan Dokter Cara Aman Atasi Obesitas Anak

Tubuh ibu yang sedang menyusui memiliki kebutuhan energi lebih tinggi karena memproduksi ASI.

“Kalau untuk ibu menyusui, memang kita tidak bisa ekstrem defisit kalori. Jadi nanti ada perhitungan khusus untuk ibu menyusui,” ujarnya dalam acara Press Conference LIGHTweight Challenge 2025, di Jakarta Selatan, Sabtu (11/10/2025).

Menurut dr. Melissa, saat menyusui, tubuh ibu membakar lebih banyak energi, sekitar 300–500 kalori tambahan per hari, untuk mendukung produksi ASI yang cukup dan berkualitas. 

Karena itu, diet ketat justru bisa menurunkan produksi ASI, menyebabkan kelelahan, hingga berisiko mengganggu pertumbuhan bayi.

Ia menambahkan, ada beberapa prinsip utama dalam diet sehat untuk ibu menyusui.

“Yang pertama, kebutuhan protein harus tercukupi, cairan tercukupi, dan harus dietnya seimbang kalau ibu menyusui,” jelasnya.

Protein menjadi kunci utama dalam menjaga kekuatan otot, memperbaiki jaringan tubuh pascamelahirkan, serta mendukung kualitas ASI. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved