Senin, 13 Oktober 2025

Ancaman Tembakau Belum Berakhir, WHO: Vape Picu Gelombang Baru Kecanduan Nikotin

Satu dari lima orang dewasa masih kecanduan tembakau, WHO mengungkap fakta mengejutkan ini.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
John Hopkins Medicine
ILUSTRASI VAPE - Meski jumlah perokok di dunia terus menurun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa ancaman tembakau belum berakhir. Dalam laporan terbarunya, WHO menyebut satu dari lima orang dewasa di dunia masih menggunakan produk tembakau, baik dalam bentuk rokok konvensional, tembakau hisap, maupun rokok elektrik (vape) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Meski jumlah perokok di dunia terus menurun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa ancaman tembakau belum berakhir.

Dalam laporan terbarunya, WHO menyebut satu dari lima orang dewasa di dunia masih menggunakan produk tembakau, baik dalam bentuk rokok konvensional, tembakau hisap, maupun rokok elektrik (vape).

Secara global, jumlah pengguna tembakau memang turun signifikan dari 1,38 miliar orang pada tahun 2000 menjadi 1,2 miliar pada 2024.

Namun, penurunan ini dinilai belum cukup cepat untuk menghentikan jutaan kematian akibat konsumsi tembakau setiap tahunnya.

“Jutaan orang berhenti berkat upaya pengendalian tembakau di berbagai negara. Namun industri tembakau melawan balik dengan produk nikotin baru yang agresif menyasar kaum muda,” ujar Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, dikutip dari laman resmi organisasi tersebut, Sabtu (11/10/2025).

Baca juga: WHO: Jumlah Perokok Turun Tapi Pengguna Vape Meroket

Gelombang Nikotin Baru dari Vape

Untuk pertama kalinya, WHO mencatat data pengguna rokok elektrik (vape) secara global.

Hasilnya mengkhawatirkan: lebih dari 100 juta orang di dunia kini menggunakan vape.

Dari jumlah tersebut, sekitar 86 juta merupakan orang dewasa, sementara 15 juta lainnya adalah anak-anak berusia 13–15 tahun.

Anak-anak di negara-negara yang disurvei bahkan tercatat sembilan kali lebih mungkin menggunakan vape dibandingkan orang dewasa.

Temuan ini menunjukkan bagaimana industri tembakau mengalihkan strategi pemasarannya untuk menyasar kelompok usia muda.

“Rokok elektrik memicu gelombang baru kecanduan nikotin. Produk ini justru membuat anak-anak mulai kecanduan lebih dini,” kata Etienne Krug, Direktur Departemen Promosi dan Pencegahan WHO.

Ancaman Kesehatan yang Tak Kunjung Usai

WHO menegaskan, tidak ada level konsumsi tembakau yang aman.

Baik rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, maupun nikotin cair sama-sama menimbulkan risiko serius bagi kesehatan.

Kecanduan nikotin sejak usia remaja terbukti meningkatkan risiko gangguan kecemasan, penyakit jantung, dan gangguan paru kronis di usia dewasa.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved