Virus Corona
Dokter Reisa Sebut Olahraga Memakai Masker Tidak Membuat Asupan Oksigen Berkurang, Asalkan . . .
Dr. Reisa Brotoasmoro pun memastikan kalau penggunaan masker saat berolahraga tidak akan mengganggu sistem pernapasan
Penulis:
Apfia Tioconny Billy
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Berolahraga memakai masker menjadi kebiasaan baru di tengah masa pandemi covid-19 untuk mengantisipasi virus corona (covid-19).
Dr. Reisa Brotoasmoro pun memastikan kalau penggunaan masker saat berolahraga tidak akan mengganggu sistem pernapasan asal olahraganya dalam intensitas ringan hingga sedang.
Daripada intensitas berat yang terlalu memporsir energi menurut dr. Reisa olahraga ringan saja sudah cukup untuk menjaga imunitas di masa pandemi covid-19.
"Masker tidak berbahaya dan tidak membuat asupan oksigen kita berkurang selama intensitas kita berolahraga itu tidak terlalu berat," ungkap dr. Reisa saat tanya jawab seputar masker di video youtube BNPB Indonesia.
Baca: Ngobrol dengan Rekan Tak Pakai Masker, Polisi di Bali Dihukum Push Up 50 Kali
Baca: Muncul Kembali dalam Jumpa Pers Satuan Tugas Covid-19, Berikut Peran Baru Dokter Reisa Broto Asmoro

Kemudian karena saat ini penularan covid-19 masih tinggi dr. Reisa menyarankan untuk melakukan olahraga di rumah saja sehingga tidak banyak bertemu dengan orang lain.
Olahraga juga bisa jadi aktivitas seru menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah saja karena sekolah dan bekerja masih ada yang dilakukan di rumah.
"Kalau bisa malah olahraga di rumah akan lebih baik banyak panduan olahraga di rumah yang tidak memerlukan ruang gerak yang luas apalagi bisa seru-seruan sama keluarga," ucap dr. Reisa.
Jika memang olahraganya tidak bisa dilakukan di rumah misalnya bersepeda atau lari maka pastikan pakai masker dan atur jarak dengan orang lain untuk mengantisipasi penularan covid-19.
"Kalau misalnya kita berolahraga ditempat yang bertemu banyak orang sebaiknya tetap pakai masker tapi kalau bisa olahraganya diruang terbuka aja dan kalau bisa tetap bisa jaga jarak dengan orang lain," pungkas dr. Reisa.