Perlindungan Kesehatan Masyarakat
Kisah Wawat Setiawati, JKN-KIS Bantu Sang Suami Melawan Kanker
Cerita Wawat Setiawati yang menggunakan JKN-KNS saat merawat suaminya kala melawan kanker. Tak dikenai biaya sepeser pun.
Penulis:
Gigih
Editor:
Sri Juliati

TRIBUNNEWS.COM - Memasuki usia senja dan menua bersama merupakan harapan bagi seluruh keluarga, salah satunya Wawat Setiawati (62).
Ia adalah seorang pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) yang selama dua tahun setia menemani almarhum suaminya berjuang melawan penyakit kanker.
Ditemui di kediamannya, Wawat bercerita pengalaman bagaimana suaminya berjuang melawan kanker.
Tak sepeser pun, ia dikenai biaya pelayanan di rumah sakit.

Warga Leuwiliang, Bogor itu bercerita bagaimana prosedur pengobatan dari pindah rumah sakit satu sampai mendapat rujukan ke rumah sakit lainnya, semua berkat Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
"Almarhum suami saya pejuang kanker selama kurang lebih dua tahun."
"Ada fase naik turunnya selama perjalanan itu, saya menemani dari awal keluhannya sesak napas."
"Tahun 2003, pernah menjalani pengangkatan tumor, ada keluhan kembali tahun 2013 dan setelah dicek ternyata ada tumor lagi dan sudah besar," ujar Wawat, Senin (21/12/2020).
Wawat mengatakan, sebelumnya pada 2013, ia dan mendiang suaminya terdaftar sebagai peserta Asuransi Kesehatan (Askes).
Sang suami menjalani pengobatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Rumah Sakit Ciawi, dan berpindah hingga empat rumah sakit.
Dengan mendapatkan pelayanan di rumah sakit yang berbeda, ia mengaku sempat mengkhawatirkan biaya yang timbul karena pengobatan berkelanjutan.
Kekhawatiran Wawat akan biaya yang timbul akibat pengobatan almarhum suaminya teratasi.
Semua biaya pengobatan almarhum suaminya dijamin oleh Program JKN-KIS.
Walaupun takdir berkehendak lain, tahun 2015 adalah akhir perjuangan sang suami melawan kanker, tapi Wawat bersyukur selama masa pengobatan tidak dikenakan biaya.
Ia mengalami sendiri, Program JKN-KIS menjamin seluruh pelayanan kesehatan pesertanya tanpa plafon atau batas maksimal asal pengobatan sesuai prosedur dan indikasi medis.
"Program JKN-KIS sangat dibutuhkan masyarakat, saya kira tidak sebanding dengan iuran yang dibayar," kata dia.
Dengan membayar iuran per bulan, lanjut Wawat, sudah bisa mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa batas plafon.
"Seperti yang sudah saya dan keluarga alami. Menurut saya hanya orang yang belum merasakan layanan kesehatan yang percaya pada berita negatif terkait program ini."
"Kenyataan di lapangan lebih banyak masyarakat yang terbantu dan bersyukur adanya Program JKN-KIS," tambah Wawat.
Wawat tak lupa mengucapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada pemerintah yang telah menghadirkan BPJS kesehatan dan Program JKN-KIS.
Program JKN-KIS telah menjamin biaya pelayanan kesehatan yang dijalani mendiang suaminya dari awal hingga detik terakhir perjuangan suaminya melawan kanker.