Sabtu, 23 Agustus 2025

Virus Corona

Sakit Kepala sebagai Gejala Covid-19, Bagaimana Mengetahuinya?

Ada beberapa gejala covid-19. Satu di antataranya sakit kepala. Dan yang mengalaminya melaporkan sebagai sakit kepala yang tak biasa.

Editor: Willem Jonata
americanmigrainefoundation.org
Ilustrasi sakit kepala 

TRIBUNNEWS.COM - Ada beberapa gejala yang menunjukkan seseorang terinfeksi covid-19. Satu di antataranya sakit kepala.

Orang yang menderita sakit kepala  karena Covid-19 melaporkannya sebagai sakit kepala yang tidak biasa.

Ciri-cirinya seperti sakit kepala yang sangat menyiksa dan kadang-kadang sakit kepala sebagian.

Namun tak jarang, sakit kepala ini berkaitan dengan pilek, sinusitis, dan alergi, yang membuatnya lebih membingungkan untuk dikenali sebagai gejala Covid-19.

Di samping itu, sakit kepala ringan juga dapat disebabkan oleh stres, screen time yang berlebihan, atau kualitas tidur yang buruk.

Sebagai gejala Covid-19 Sakit kepala telah dilaporkan baik pada tahap awal dan akhir infeksi Covid-19 oleh pasien.

Selain peradangan dan demam, sakit kepala bisa menjadi tanda infeksi parah jika bertahan lebih lama.

Baca juga: Vitamin yang Disarankan untuk Pasien Covid-19 Tanpa Gejala dan yang Bergejala Ringan

Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Istanbul, Turki mensurvei total 3196 pasien yang tidak terjangkit Covid-19 dan 262 pasien lainnya yang ditemukan positif.

Semuanya mengeluh sakit kepala sebagai gejala infeksi virus SARS-COV-2 yang mematikan itu.

Berdasarkan analisis, berikut adalah beberapa tanda khas sakit kepala terkait Covid-19 yang harus kita waspadai.

1. Sakit kepala selama lebih dari 72 jam

Lebih dari 10 persen pasien Covid-19 mengatakan, kalau mereka mengalami sakit kepala yang berlangsung selama lebih dari 72 jam.

Sakit kepala yang disebabkan hal lain sangat jarang yang berlangsung selama ini atau biasanya mulai mereda.

Baca juga: Besok, Presiden Jokowi Akan Divaksin pada Pukul 10 Pagi, Begini SOP-Nya

Oleh sebab itu, para dokter menyarankan, agar orang-orang yang mengalami sakit kepala atau nyeri otot (myalgia) dengan durasi lebih dari 48-72 jam harus segera memeriksakan diri.

Beberapa pasien Covid-19 mungkin juga mengalami kepala tegang yang disebabkan oleh batuk, demam, atau menggigil yang ekstrem.

2. Mengalami masalah pencernaan

Anehnya, satu hal yang dapat membedakan sakit kepala Covid-19 dari bentuk sakit kepala lainnya adalah perkembangan gejala.

Sakit kepala karena Covid-19 memiliki tanda-tanda seperti peradangan saraf yang dapat menyebabkan hilangnya indera penciuman, perasa, dan menyebabkan keluhan pencernaan.

Masalah pencernaan terjadi dengan adanya kram di perut, mual, kelelahan, dan kehilangan nafsu makan.

Meskipun tidak ada hubungan yang jelas antara masalah pencernaan dan sakit kepala, para peneliti menemukan keduanya menjadi komplikasi umum yang diderita oleh pasien Covid-19.

Sehingga, masalah pencernaan ini adalah sesuatu yang harus diperhatikan untuk diwaspadai sebagai covid.

3. Obat penghilang rasa sakit tidak manjur

Sakit kepala yang dihasilkan dari Covid-19 sulit sekali mereda. Bahkan, obat-obatan penghilang rasa sakit kepala tidak dapat meringankan rasa sakit.

Namun, para peneliti menemukan, bahwa obat OTC dan obat analgesik dapat sedikit membantu orang-orang yang mengalami sakit kepala berlebihan.

Sakit kepala yang berlebihan ini bisa menjadi tanda peringatan infeksi Covid-19, terutama jika  tidak mengalami gejala khas lainnya.

4. Sakit kepala berdenyut

Jika kita mencurigai sakit kepala sebagai gejala Covid-19, maka periksa kembali apakah kita mengalami sensasi berdenyut di kepala atau tidak.

Para ahli mengatakan, bahwa orang-orang yang menderita sakit kepala akibat Covid-19 mungkin memiliki sakit kepala yang parah.

Mereka juga sulit untuk berkonsentrasi pada pekerjaan karena sakit kepala yang membuatnya benar-benar pusing. Nyeri ekstrem dan sakit kepala juga bisa menjadi tanda awal serangan virus corona.

Sementara itu, banyak yang menyamakan sakit kepala tersebut mirip dengan migrain. Tetapi, sakit kepala dapat memburuk bagi sebagian orang ketika mereka membungkuk.

5. Sering terjadi pada pria

Terakhir, menurut penelitian, pria memiliki risiko dua kali lebih tinggi mengalami sakit kepala karena Covid-19 daripada wanita.

Analisis dari kelompok studi menemukan, bahwa lebih banyak pria yang melaporkan sakit kepala sebagai gejala Covid-19.

Sekali lagi, meskipun tidak ada bukti ilmiah untuk ini, namun faktanya pria memiliki imunitas yang lebih rendah dalam tubuh mereka.

Hal ini mungkin merupakan tanda untuk menjadi perhatian jika kita pernah melakukan kontak dengan orang yang positif Covid-19.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 5 Cara Mengetahui Sakit Kepala Sebagai Gejala Covid-19

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan