Kamis, 4 September 2025

Perlunya Uji Kuantitatif Serologi Paska-Vaksinasi Covid 19

Tujuannya untuk mengetahui dan melihat respon kekebalan tubuh seseorang atau antibodi dari seseorang yang telah mendapatkan suntik vaksin Covid-19

Editor: Eko Sutriyanto
For Serambinews.com
Petugas kesehatan menarik vaksin Sinovac dari botol saat hendak melakukan vaksinasi di Gedung PCC Lampeudeu Baroh. 

TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Seseorang yang telah divaksin covid-19, perlu melakukan test  atau uji Serologi Kuantitatif.

Dokter spesialis Patologi dari Siloam Hospitals Purwakarta, dr Adrian Suhendra SpPK mengatakan, uji serologi kuantitatif merupakan cara medis melalui pengambilan sampel darah yang berfungsi guna mengidentifikasi patogen di dalam tubuh manusia.

"Tujuannya untuk mengetahui dan melihat respon kekebalan tubuh seseorang atau antibodi dari seseorang yang telah mendapatkan suntik vaksin Covid-19," tutur Adrian melalui kegiatan diskusi kesehatan pada kanal live Instagram milik Siloam Hospitals Purwakarta, Sabtu (6/3/2021).

Adrian Suhendra menjelaskan uji kuantitatif serologi dilakukan pada laboratorium khusus Serologi yang bertujuan membaca hasil pemeriksaan secara kuantitatif.

Wujudnya adalah jumlah titer antibodi yang ada di dalam darah.

Baca juga: Dukung Program Percepatan Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia

"Uji tes ini berbeda dengan rapid tes serologi sebelumnya, metode kualitatif, yaitu menunjukkan apakah hasil tes reaktif atau non reaktif.

Intinya adalah metode serologi kuantitatif berfungsi untuk mengecek imun tubuh paska vaksinasi," ungkap Adrian.

Tes kuantitatif serologi menggunakan immunoassay untuk menentukan nilai kuantitatif titer antibodi terhadap protein Spike-Receptor Binding Domain (S-RBD) COVID-19 dalam darah manusia.

Metode ini akan membantu memberikan hasil nilai antibodi seseorang secara akurat sehingga pasien bisa mengetahui bagaimana respons imun tubuhnya terhadap COVID-19.

Bukan untuk skrining atau diagnosis

Tes ini termasuk jenis tes imunologi yang bersifat mengavaluasi titer antibodi COVID-19 dalam tubuh seseorang baik itu pascavaksin COVID-19 maupun kondisi setelah terpapar COVID-19.

Karenanya tes kuantitatif serologi berbeda dengan tes kualitatif serologi pada umumnya.

Tes kualitatif serologi bertujuan untuk skrining COVID-19, sementara tes kuantitatif serologi bertujuan mengetahui titer antibodi seseorang terhadap COVID-19 yang ditunjukkan dengan satuan u/mL.

Selain itu, tes kuantitatif antibodi juga berguna dalam menilai respons imun humoral seseorang yaitu antibodi terhadap COVID-19 baik pada penyintas COVID-19 maupun pada individu penerima vaksin.

Baca juga: Penjelasan POGI Belum Beri Rekomendasi Ibu Hamil Dapat Vaksinasi Covid-19

Dalam prosesnya, pengumpulan sampel tes kuantitatif serologi diambil dari darah vena dengan waktu proses pemeriksaan adalah sekitar 120 menit.

Pada penerapannya, tes serologi kuantitatif ini ada memiliki tiga kegunaan, yaitu:

1. Bagi yang telah vaksinasi Covid-19, dapat mengetahui apakah tubuh sudah memiliki imun atau belum memiliki antibodi covid 19.

2. Bagi penyintas Covid-19 bisa mengetahui apakah serologinya dapat memproteksi dirinya atau masih bisa terkena kembali.

3. Terapi plasma konvaselen, yaitu sebagai pendonor (orang yang sembuh dari Covid-19 dan sudah di uji dengan hasil negatif) bagi penderita/pasien Covid-19.

Adrian Suhendra menambahkan, tes serologi kuantitatif pada umumnya bisa dilakukan secara berkala dan direkomendasikan untuk pasien yang sudah di vaksinasi setelah periode 14 hingga 60 hari dari penyuntikan vaksin tahap ke dua.

Siloam Hospitals Purwakarta saat ini membuka layanan uji kuantitatif serologi.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan