Anemia hingga Alergi, Masalah Kesehatan Anak yang Perlu Dideteksi Dini
Angka kelahiran prematur dan peningkatan alergi protein susu sapi menjadi i tantangan serius dalam kesehatan anak.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indonesia menghadapi tantangan serius dalam kesehatan anak.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia 2024 dari Kementerian Kesehatan, tercatat ada anemia (23,8 persen), stunting (19,8 persen) menimpa anak-anak.
Baca juga: Menteri PPPA Minta Para Orang Tua Memperhatikan Pemenuhan Gizi Anak untuk Cegah Anemia
Di sisi lain, angka kelahiran prematur dan peningkatan alergi protein susu sapi juga menjadi perhatian, karena berisiko mengganggu tumbuh kembang anak secara optimal.
Masalah kesehatan ini berdampak langsung pada kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa depan.
Masalah ini tak hanya menurunkan potensi kognitif anak, tetapi juga meningkatkan beban ekonomi nasional akibat biaya kesehatan jangka panjang.
Baca juga: Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Gejala Anak yang Alergi Susu Sapi dan Intoleran Laktosa
Medical & Scientific Affairs Director Nutricia Sarihusada, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi mengungkapkan upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah masalah kesehatan pada anak tersebut.
Ia menyebut skrining dan intervensi gizi sejak dini efektif untuk mencegah masalah kesehatan anak.
Seperti anemia dapat dicegah dengan suplementasi zat besi, vitamin C, dan konsumsi makanan yang difortifikasi, stunting dapat dicegah sejak masa kehamilan dengan pemenuhan nutrisi ibu, pemberian ASI eksklusif, dan asupan protein hewani sejak anak berusia 6 bulan, kelahiran prematur dapat ditekan melalui pola makan sehat serta suplementasi zat besi dan asam folat selama kehamilan.

Serta alergi susu sapi bisa ditangani dengan identifikasi dini dan pemilihan sumber nutrisi alternatif yang aman.
“Pencegahan adalah investasi penting karena mampu menyelamatkan banyak orang sekaligus menekan biaya kesehatan,” tutur dia di Jakarta ditulis pada Rabu (03/09/2025).
Dari sektor pemerintah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI juga menegaskan pentingnya strategi berbasis data, melalui platform DREAMS, untuk mendorong kebijakan yang lebih tepat sasaran.
“Kami menyediakan data kesehatan terintegrasi sebagai acuan penting bagi daerah dalam menentukan langkah prioritas, terarah, efektif, dan berdampak langsung bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia,” Direktur Perencanaan Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan, Laode Musafin, SKM, M.Kes.
Melalui, forum Healthcare Innovation Leaders Asia 2025, Danone Specialized Nutrition Indonesia mendukung pemerintah lewat edukasi, riset, dan inovasi seperti Iron Calculator dan skrining digital non-invasif untuk deteksi dini risiko kesehatan anak.
Forum ini menjadi wadah kolaborasi antara pemimpin kesehatan, pembuat kebijakan, serta inovator global untuk membahas tantangan kesehatan di Asia, mulai dari transformasi digital kesehatan, rumah sakit pintar berbasis AI, hingga kemitraan publik-swasta untuk memperkuat keberlanjutan sistem kesehatan.
Masalah Kesehatan Anak
1.Anemia
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.