Penanganan Covid
Apa Itu Miokarditis? Peradangan Jantung yang Dialami Beberapa Penerima Vaksin Pfizer di Israel
Sejumlah kasus miokarditis ditemukan pada penerima vaksin Covid-19 Pfizer di Israel. Lantas, apa itu miokarditis dan seperti apa gejalnya?
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan Israel menyatakan tengah menyelidiki beberapa kasus miokarditis, atau radang jantung, pada orang yang menerima vaksin Covid-19 dari Pfizer.
Dilansir Newsweek, belum jelas apakah jumlah kasus miokarditis yang terjadi lebih tinggi dari yang diprediksi pada populasi umum, atau apakah kasus tersebut terkait dengan vaksin, menurut Nachman Ash, koordinator respons pandemi Israel.
Ash menambahkan: "Kementerian Kesehatan saat ini sedang memeriksa apakah ada kelebihan morbiditas (tingkat penyakit) dan apakah itu dapat dikaitkan dengan vaksin," lapor Reuters pada hari Minggu (25/4/2021).
Ash mengatakan ada "puluhan insiden" dari lebih dari 5 juta orang yang telah divaksinasi penuh di negara itu.
Total populasi Israel hanya sekitar 9,3 juta.
Baca juga: Israel Temukan Kasus Radang Jantung pada Beberapa Penerima Vaksin COVID-19 Pfizer
Baca juga: Studi di Israel: Varian Corona Afrika Selatan Dapat Tembus Pertahanan Vaksin Pfizer

Menurut laporan kementerian kesehatan yang bocor, ada 62 kasus miokarditis yang tercatat pada penerima vaksin, The Times of Israel melaporkan, mengutip outlet berita TV Israel Channel 12.
Sebagian besar kasus diduga berkembang setelah vaksinasi kedua.
Sebagian besar terjadi pada pria di bawah umur 30 tahun.
Pfizer mengatakan kepada Reuters bahwa mereka mengetahui adanya penyelidikan itu.
Mereka menambahkan:
"Kejadian buruk ditinjau secara teratur dan menyeluruh dan kami belum mengamati tingkat miokarditis yang lebih tinggi daripada yang diprediksi terjadi pada populasi umum."
"Hubungan kausal dengan vaksin belum ditetapkan."
Apa Itu Miokarditis?

Masih mengutip Newsweek, miokarditis adalah peradangan jantung yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus, meskipun ada banyak penyebab potensial lainnya.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan kondisi tersebut antara lain virus Epstein-Barr dan infeksi menular seksual seperti Hepatitis C, Herpes, dan Chlamydia.
Baca juga: Vaksin Pfizer Palsu Yang Disita di Meksiko dan Polandia Berisi Air Suling Hingga Cairan Anti Keriput
Baca juga: BioNTech-Pfizer Klaim Vaksinnya 100 Persen Efektif Cegah Covid-19 untuk Anak Usia 12-15 Tahun
Sejumlah bakteri juga dapat menyebabkan miokarditis, seperti parasit dan infeksi jamur tertentu.
Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh reaksi terhadap obat atau zat lain, atau kondisi lain yang menyebabkan peradangan.
Seringkali, miokarditis tidak memiliki gejala dan orang dapat pulih tanpa menyadarinya.
Jika muncul gejala, gejala yang muncul dapat berupa sesak napas, nyeri dada, detak jantung tidak normal, kelelahan, dan tanda-tanda infeksi lain seperti demam, sakit tenggorokan, atau sakit kepala.
Kondisi tersebut dapat memengaruhi sistem elektris jantung dan mengurangi kemampuannya untuk memompa darah.
Dalam kasus yang parah, tubuh akan sulit mendapatkan pasokan darah yang cukup, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penggumpalan darah, stroke, atau serangan jantung.
Orang-orang disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter jika mereka memiliki gejala miokarditis, terutama nyeri dada dan sesak napas.
Pasien juga harus meminta bantuan medis darurat jika ada gejala yang parah, menurut Mayo Clinic.
Kelompok kesehatan menambahkan bahwa vaksinasi terhadap infeksi dapat membantu mencegah miokarditis.
Disarankan pula untuk mencuci tangan secara teratur dan menghindari orang yang memiliki penyakit yang terkait dengan virus.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya seputar penanganan Covid