Sabtu, 13 September 2025

80 Persen Balita Berisiko Terkena Campak dan Rubella, Segera Bawa ke Dokter Jika Temui Gejala Ini

Soedjatmiko mengatakan berisiko terkena campak dan rubella adalah anak yang berusia di bawah lima tahun (balita). Setidaknya mencapai hingga 80%.

Kolase Tribun Pekanbaru/Nasuha Nasution dan Catatan Mini
80 Persen Balita Berisiko Terkena Campak dan Rubella, Segera Bawa ke Dokter Jika Temui Gejala Ini 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Antara Campak dan Rubella punya gejala yang memiliki gejala cenderung sama.

Menurut menurut Sekretaris Satgas Imunisasi IDAI Prof DR. Dr Soedjatmiko, Sp. A (K), M.Si, tenaga medis bahkan kerap salah mengira.

Oleh karena itu, Soedjatmiko menyarankan untuk tidak menerka-nerka. Segera dibawa ke rumah sakit agar segera ditangani.

Keduanya sama-sama berbahaya dan dapat membawa dampak berbahaya.

Baca juga: Campak dan Rubella Berbahaya, Simak Cara Pencegahannya Agar Tak Berakibat Fatal

Baca juga: TRIBUNNEWSWIKI - Mengenal Gejala dan Pengobatan Penyakit Rubella

Soedjatmiko mengatakan berisiko terkena campak dan rubella adalah anak yang berusia di bawah lima tahun (balita). Setidaknya mencapai hingga 80%.

Risiko ini bahkan bisa mengenai pada remaja berusia 15 tahun.

Oleh itu program khusus ada imunisasai campak, rubella, paling berbahaya bagi balita. Bisa pula pada anak sekolah sehingga menganggu aktivitas.

Selain itu, campak dan rubella kerap ditandai dengan bintik merah, demam, lesu dan nafsu makan yang menurun.

Jika sudah ada tanda-tanda seperti itu, Soedjatmiko menyarankan untuk tidak menunggu barang sehari atau dua hari.

"Jangan spekulasi, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Terkadang waktu survei juga diperiksa, dikira campak ternyata rubella. Begitu sebaliknya," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan, Jumat (18/6/2021).

Karenanya, ia menuturkan jika perlu menerapkan prilaku hidup sehat dan bersih. Serta makan dengan nutrisi dan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Selain itu, penting untuk melakukan vaksin bagi anak berusia 9 bulan, 18 bulan hingga kelas 1 SD.

Jika usia sudah lewat namun belum lakukan vaksin, Soedjatmiko tetap menyarankan pada orangtua untuk pergi ke fasilitas kesehatan. Tujuannya adalah untuk memberikan vaksin campak rubella pada anak.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan