Jumat, 22 Agustus 2025

Penyebab Bibir Sumbing pada Bayi Dipicu Faktor Genetik hingga Teratogenik

Munculnya kelainan bawaan seperti bibir sumbing pada bayi baru lahir dapat disebabkan adanya interaksi berbagai faktor (multifaktorial).

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Capture Zoom Meeting
Residen Bedah sekaligus Founder Let's Share Indonesia, dr Rininta Christabella. Munculnya kelainan bawaan seperti bibir sumbing pada bayi baru lahir dapat disebabkan adanya interaksi berbagai faktor (multifaktorial). 

Terkait rumah singgah yang ditawarkan yayasan ini berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

"Kita punya Let's Share Home untuk pasien itu bisa berobat di Jakarta. Jadi Let's Share seperti dana emergency, baik operasi maupun transportasi dan tempat tinggal selama treatment di Jakarta," kata dr Bella.

dr Bella mengaku mendirikan yayasan ini bersama entrepreneur Dita Soedarjo pada 2015 lalu.

Saat itu, yang menjadi fokus utama yayasan ini adalah pemberian edukasi terhadap kelompok anak dan kaum wanita.

Namun karena dirinya memiliki latar belakang pendidikan dan profesi sebagai dokter, maka ia pun turut fokus pada bidang pelayanan kesehatan (healthcare).

"Berawal dari 2015, saya dengan Dita Soedarjo membangun yayasan Berbagi Kasih Indonesia (Let's Share Indonesia) ini, awalnya kami berfokus pada edukasi anak dan wanita. Kemudian karena saya juga dokter, saya juga tersentuh untuk lebih membangun ke arah healthcare," jelas dr Bella.

Dalam pengoperasian yayasannya itu, pihaknya turut bekerja sama dengan berbagai fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) seperti rumah sakit.

"Kami juga bekerja sama dengan dinas kesehatan Kabupaten Bekasi, Rumah Sakit Bina Estetika, Hermina, dan juga Rumah Sakit di Bali (yakni) Royal Bros, dan kebetulan dengan Dokter Aditya Wardhana untuk pasien-pasien luka bakar dan juga bibir sumbing di RSCM maupun di Hermina dan di Rumah Sakit Cempaka Putih," tutur dr Bella.

Bantuan yang diberikan oleh Let's Share ini, kata dr Bella, tidak hanya terhenti saat pasien selesai menjalani pengobatan saja.

Karena pihaknya akan terus melakukan pemantauan terkait apakah pasien masih membutuhkan dukungan hingga mereka memiliki jaminan kesehatan sendiri.

"Kami juga memantau apakah pasien itu masih membutuhkan support, jadi ketika pasien sudah masuk ke Let's Share, kami tetap memiliki perjanjian bahwa pasien setelah pengobatannya selesai, mereka harus memiliki jaminan kesehatan. Jadi kami hanya bersifat dana emergency," kata dr Bella.

Dirinya memastikan bahwa setiap pasien yang telah tergabung dalam Let's Share Indonesia telah menandatangani perjanjian untuk pembukaan diagnosa dan nama pasien.

Sehingga yayasan ini memiliki informasi mengenai pasien dan keluarganya.

"Jadi kami tidak hanya memfasilitasi pembiayaan pasien tersebut, kami juga memfollow up apa yang diperlukan lebih jauh. Misalkan tidak dapat membeli susu, perlu transport," jelas dr. Bella.

Terkait pemberian bantuan kebutuhan bayi, ia mengaku secara rutin memberikan susu setiap bulan ke beberapa rumah sakit.

"Dengan RSCM juga kami memberikan susu setiap bulannya, dengan Rumah Sakit Hermina sama," pungkas dr Bella.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan