Kesehatan
Penyebab Pendarahan Otak, Simak Ini Gejala hingga Cara Pengobatannya
Pendarahan otak merupakan masalah medis darurat yang perlu segera ditangani, simak inilah penyebab, gejala hingga cara pengobatannya.
Penulis:
Lanny Latifah
Editor:
Salma Fenty
TRIBUNNEWS.COM - Simak inilah penyebab pendarahan otak, lengkap dengan gejala hingga cara pengobatannya.
Pendarahan otak merupakan masalah medis darurat yang perlu segera ditangani.
Pendarahan pada otak pada dasarnya tidak terjadi secara tiba-tiba, kecuali pada seseorang yang mengalami kecelakaan.
Baca juga: 8 Hal yang Perlu Diketahui seputar Pendarahan Otak: Penyebab, Gejala hingga Pengobatannya
Melansir WebMD, selama pendarahan otak terjadi, darah akan mengiritasi jaringan otak, dan itu menyebabkan pembengkakan.
Hal ini dikenal sebagai edema serebral.
Darah yang terkumpul kemudian menjadi massa yang disebut hematoma.
Kondisi ini dapat meningkatkan tekanan pada jaringan otak di dekatnya, dan mengurangi aliran darah vital hingga membunuh sel-sel otak.
Pendarahan otak bisa terjadi di bagian otak mana pun, seperti di dalam otak, di antara otak dan selaput yang menutupinya, atau antara tengkorak dan selaput otak.
Lantas, apa penyebab pendarahan otak?
Penyebab Pendarahan Otak
Dikutip dari Hermina Hospitals, faktor penyebab pendarahan otak yang perlu diwaspadai adalah trauma kepala.
Trauma kepala merupakan penyebab tersering pendarahan otak, terutama sering terjadi pada usia dewasa muda dimana mobilitasnya tinggi (misal kecelakaan lalu lintas, benturan saat olahraga, perkelahian, dll).
Pendarahan otak juga dapat terjadi karena faktor risiko lain seperti usia, hipertensi, merokok, diabetes melitus, konsumsi alkohol, malformasi vaskular (gangguan pada struktur atau anatomi pembuluh darah) sehingga rentan terjadi tumor otak, angiopati amiloid, dan gagal ginjal.
Baca juga: Indra Bekti Dilarikan ke Rumah Sakit Diduga Pendarahan Otak, Sempat Keluhkan Pusing
Sementara itu, menurut laman WebMD, ada beberapa faktor penyebab pendarahan otak yakni:
- Trauma kepala
Cedera adalah penyebab paling umum dari pendarahan di otak bagi mereka yang berusia di bawah 50 tahun.
- Tekanan darah tinggi
Kondisi kronis ini dalam jangka waktu yang lama dapat melemahkan dinding pembuluh darah. Tekanan darah tinggi yang tidak diobati adalah penyebab utama pendarahan otak yang dapat dicegah.
Aneurisma adalah pelemahan pada dinding pembuluh darah yang membengkak. Hal tersebut menyebabkan pembuluh darah bisa pecah dan berdarah ke otak, menyebabkan stroke.
- Kelainan pembuluh darah (Malformasi arteriovenosa)
Kelemahan pada pembuluh darah di dalam dan sekitar otak dapat muncul saat lahir dan didiagnosis hanya jika timbul gejala.
- Angiopati amiloid
Angiopati amiloid ini adalah kelainan dinding pembuluh darah yang terkadang terjadi seiring dengan penuaan dan tekanan darah tinggi. Hal ini dapat menyebabkan banyak perdarahan kecil yang tidak diketahui sebelum menyebabkan perdarahan yang besar.
- Kelainan darah atau perdarahan
Hemofilia dan anemia sel sabit keduanya dapat berkontribusi pada penurunan kadar trombosit dan pembekuan darah. Pengencer darah juga merupakan faktor risiko penyebab pendarahan otak.
- Penyakit hati
Kondisi ini dikaitkan dengan peningkatan perdarahan secara umum.
- Tumor otak
Baca juga: Kenali Gejala Pendarahan Otak, Selain Sakit Kepala Seperti Tukul Arwana Kesemutan Jadi Tanda
Gejala Pendarahan Otak
Gejala pendarahan otak tergantung pada lokasi perdarahan, tingkat keparahan perdarahan, dan jumlah jaringan yang terkena.
Gejalanya cenderung berkembang secara tiba-tiba atau bahkan semakin memburuk.
Inilah beberapa gejala pendarahan otak:
- Tiba-tiba sakit kepala parah
- Kejang tanpa riwayat kejang sebelumnya
- Kelemahan di lengan atau kaki
- Mual atau muntah
- Penurunan kewaspadaan; kelesuan
- Perubahan dalam penglihatan
- Kesemutan atau mati rasa
- Kesulitan berbicara atau memahami ucapan
- Kesulitan menelan
- Kesulitan menulis atau membaca
- Kehilangan keterampilan motorik halus, seperti tremor tangan
- Kehilangan koordinasi
- Kehilangan keseimbangan
- Indera perasa yang tidak normal
- Penurunan kesadaran
Pengobatan
Dokter dapat menjalankan berbagai tes, seperti CT scan, yang dapat mengungkapkan perdarahan internal atau akumulasi darah, atau MRI.
Kemudian, pemeriksaan neurologis atau pemeriksaan mata, yang dapat menunjukkan pembengkakan saraf optik, juga dapat dilakukan.
Lalu, pungsi lumbal (spinal tap) biasanya tidak dilakukan, karena dapat berbahaya dan memperburuk keadaan.
Penanganan pendarahan otak tergantung pada lokasi, penyebab, dan luasnya perdarahan.
Pembedahan mungkin diperlukan untuk mengurangi pembengkakan dan mencegah pendarahan.
Selain itu, obat - obatan tertentu juga dapat diresepkan, termasuk obat penghilang rasa sakit, kortikosteroid, atau osmotik untuk mengurangi pembengkakan, dan antikonvulsan untuk mengendalikan kejang.
(Tribunnews.com/Latifah)