Polusi Udara di Jakarta
Megawati Rasakan Polusi Jakarta, Batuk dan Alergi Debu, Trik Mengatasinya Pakai Masker dan Jaga Imun
Setelah Presiden Jokowi, Megawati Soekarnoputri kini bicara tentang polusi udara di Jakarta. Presiden ke 5 RI ini juga batuk hingga alergi debu.
Penulis:
Anita K Wardhani
Adapun gejalanya berupa batuk, pilek, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, sakit kepala, demam, bersin-bersin, maupun kelelahan.
Gejala ini sering muncul 3 hari setelah paparan dan bertahan antara 7-10 hari, namun pada beberapa orang bisa bertahan hingga tiga minggu.
"Polusi itu cukup tinggi ya, banyak batuk pilek. Tapi enggak demam, alergi karena polutan. Cukup banyak sekarang ini," ungkap Ketua Bidang 3 dr Bernie Endyani Medise. dr Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, pada awak media di Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Trik Tangkal Batuk, Pilek dan Gejala ISPA, Kembali Pakai Masker, Jaga Imunitas

Cara paling efektif mengatasi polusi udara di Jakarta masuk ke tubuh adalah kembali menggunakan masker.
Penggunaan masker sangatlah dianjurkan.
"Menggunakan masker mungkin bisa menjadi salah satu alternatif," kata dr Bernie menambahkan.
Selain itu, anak-anak perlu menjaga imunitas agar tetap baik.
Di antaranya dengan makan yang cukup, mendapatkan imunisasi, istirahat, dan imunisasi.
"Stimulus juga terus dilakukan supaya berkembang juga, kasih sayang juga (jangan lupa) kadang terlewat," tutupnya.
Saran serupa juga disampaikan spesialis anak dari Rumah Sakit Harapan Kita, dokter Eva J Soelaeman SpA (K).
"Selalu jaga imun, itu yang terpenting. Tetap pakai masker," katanya kepada Tribunnews.com.
Dokter Eva mengingatkan bahaya polusi udara saat ini dampaknya melebihi menghirup asap rokok.
Ia menyarankan menjaga tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi demi melawan polutan yang masuk ke dalam tubuh.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) anjurkan masyarakat menggunakan masker yang benar.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.