Sabtu, 23 Agustus 2025

Anak Alergi Susu Sapi, Kapan Susu Soya Boleh Diberikan? Begini Penjelasan Dokter 

Alergi Susu sapi kadang kala dialami oleh anak-anak. Orangtua pun jadikan susu formula soya sebagai alternatif. Kapan boleh diberikan?

Shutterstock
Susu soya dapat menjadi alternatif asupan untuk si kecil yang alergi susu sapi. Kapan boleh diberikan? 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Alergi Susu sapi kadang kala dialami oleh anak-anak. 

Orangtua pun jadikan susu formula soya sebagai alternatif. 

Lantas, kapan sebenarnya susu soya boleh diberikan pada anak? Terkait hal ini, 

Baca juga: Orangtua Perlu Waspada, Ketahui Gejala Alergi Susu Sapi Ringan Hingga Berat

Menurut Dokter Anak Konsultan Alergi Imunologi Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A(K), M. Kes, alternatif yang dianjurkan saat anak alami alergi susu sapi, pertama adalah ASI dan kedua adalah susu terhidrolisa ekstensif.

Susu Hidrolisa Ekstensif adalah susu sapi yang proteinnya sudah dipecah menjadi bagian yang lebih kecil.

Jika keduanya tidak bisa diberikan, maka susu formula mengandung soya boleh jadi alternatif.

"Soya boleh digunakan yaitu untuk mengganti formula hidrolisa ekstensif apabila orang tuanya ada masalah dana. Atau susu formula hidrolik tidak ada di tempat tinggal ibunya," ungkap dr Budi pada media briefing virtual, Kamis (21/9/2023). 

Jika masuk dalam ketegori di atas, maka boleh menggunakan susu formula soya.

Baca juga: 8 Manfaat Susu Kedelai untuk Kesehatan: Tingkatkan Kesehatan Jantung hingga Kurangi Gejala Menopause

Tapi sebelum diberikan susu soya sebagai alternatif, orangtua perlu mengklasifikasikan dan eleminiasi terlebih dulu.

Apakah alergi susu sapi yang dialami anak ringan, sedang atau berat. 

ilustrasi anak alergi susu sapi
ilustrasi anak alergi susu sapi (parapuan.co)

"Apabila gejala ringan, sedang maka bayi tersebut dilakukan dieliminasi. Bayi tidak boleh minum formulasi susu standar tetapi harus diganti dengan susu formula hidrolisa ekstensif selama minimal 2-4 minggu," paparnya.

Kemudian diihat, setelah diberikan susu formula hidup ekstensif selama 2-4 Minggu apakah terjadi perbaikan atau tidak.

Kalau terjadi perbaikan, bayi diperkenalkan kembali dengan susu formula susu sapi yang standar.

"Jika timbul lagi gejalanya, berarti anak ini tegak diagnosanya yaitu alergi susu sapi. Apabila seorang anak pada waktu eliminasi 2-4 minggu diberikan susu formula hidrolisa ekstensif tidak ada perbaikan, maka anak tersebut dilanjutkan eliminasinya," tutur dr Budi. 

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan