Minggu, 24 Agustus 2025

Menakar Asupan Natrium Dalam Tubuh, Tips Dokter Spesialis Gizi, Batasi Garam dan MSG Pada Masakan

Dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Bunda Margonda, dr. Diyah Eka Andayani, Sp.GK mengatakan, kelebihan atau kekurangan natrium berisiko.

Penulis: Eko Sutriyanto
sajiansedap.grid.id
Ilustrasi. Dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Bunda Margonda, dr. Diyah Eka Andayani, Sp.GK mengatakan, kelebihan atau kekurangan natrium berisiko. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan yang paling dominan dialami oleh para lansia dan merupakan salah satu penyakit degenerative yang terjadi akibat asupan natrium yang berlebih.

Dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Bunda Margonda, dr. Diyah Eka Andayani, Sp.GK mengatakan, kelebihan maupun kekurangan (defisiensi) natrium dapat berisiko mengalami gangguan kesehatan.

Baca juga: Bahaya Makanan Tinggi Natrium, Sebabkan Hipertensi hingga Penyakit Jantung, Ini Daftarnya

"Jika kelebihan, maka efeknya adalah muncul berbagai penyakit degeneratif seperti hipertensi, stroke, dan lain-lain sebaliknya saat kekurangan, maka efeknya adalah gangguan fungsi otot, saraf dan kontrol gula darah,” ujar dr. Diyah saat event Lansia Sehat Bugar & Bahagia dengan Bijak Garam (LESEHAN) di Jakarta belum lama ini.

Meski demikian, natrium diperlukan bagi tubuh karena memiliki peranan penting sebagai zat gizi esensial untuk mewujudkan hidup sehat dan aktif.

Dalam kesempatan itu, Diyah juga menyamapaikan pesan terkait pentingnya menyeimbangkan atau mengendalikan asupan garam.

Baca juga: Picu Hipertensi, Bijaklah Memakai Garam, Bagaimana Penggunaan MSG?

"Ada beberapa tips yang bisa saya berikan seperti biasakan membaca label makanan kemasan, pe

Memperingati Hari Lansia Sedunia 2023, Health Provider Adakan Rangkaian Elderly Program yakni event Lansia Sehat Bugar & Bahagia dengan Bijak Garam (LESEHAN) di Jakarta belum lama ini.
Memperingati Hari Lansia Sedunia 2023, Health Provider Adakan Rangkaian Elderly Program yakni event Lansia Sehat Bugar & Bahagia dengan Bijak Garam (LESEHAN) di Jakarta belum lama ini. (istimewa)

rbanyak konsumsi sayur dan buah, batasi makanan kemasan atau kalengan, hingga penggunaan bumbu umami seperti MSG saat membuat masakan," katanya.

Dikatakan Diyah, berdasarkan penelitian Jasmine Leong dkk tahun 2015, kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga dari kandungan natrium pada garam dapur biasa sehingga menjadi salah satu strategi untuk mengurangi asupan garam, namun tetap dapat mempertahankan rasa lezat dalam masakan.

Health Provider dari Corporate Communications Dept Ajinomoto Indonesia, Sakinah mengatakan, pihaknya telah mengampanyekan Bijak Garam dan saat diaplikasikan pada menu makanan harian lansia terbukti dapat menurunkan kadar natrium di dalam masakan namun tetap mempertahankan kelezatannya, sehingga nafsu makan dan asupan gizi lansia meningkat.

“Bijak Garam merupakan konsep memasak dengan mengurangi penggunaan garam dapur dan mengombinasikannya dengan MSG untuk tetap mempertahankan kelezatan masakan walaupun penggunaan garamnya kami kurangi," katanya.

Penelitian Elderly Meal Project di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Unit Abiyoso dan BPSTW Budi Luhur Yogyakarta menyebutkan, menu rendah garam dalam program pemberian makan itu dapat menurunkan tekanan darah pada lansia.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Jasmine Leong, kata Sakinah, kandungan natrium dalam MSG hanya 1/3 dari kandungan natrium pada garam dapur biasa sehingga dapat menjadi salah satu strategi untuk mengurangi asupan garam, namun tetap dapat mempertahankan rasa lezat dalam masakan.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan