Senin, 25 Agustus 2025

Dokter Jelaskan Awal Mula Kenapa Anak Bisa Mengalami Kecanduan Gula

ecanduan gula menjadi penyebab tingginya penyakit tidak menular (PTM) pada anak. Berikut penjelasan dokter. 

sciencefocus.com
Ilustrasi gula. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Kecanduan gula menjadi penyebab tingginya penyakit tidak menular (PTM) pada anak. 

Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Siska Mayasari Lubis pun menjelaskan awal mula kecanduan gula pada anak bisa terjadi. 

Ia menjelaskan, setelah anak mengonsumsi gula, gula dalam darah itu akan sampai di otak dan akan merangsang reseptor dopamine dan opioid di dalam otak.

“Paparan yang berulang-ulang dengan konsentrasi berlebih akan menyebabkan perilaku ketergantungan dan mengurangi kemampuan regulasi pada anak. Jadi, akan ada terus keinginan untuk mengonsumsi gula yang berlebih pada anak,” kata Siska pada diskusi media virtual, Sabtu (30/11/2024). 

Ketika anak mengonsumsi gula, maka gula darah akan meningkat dengan cepat.

Situasi ini disertai dengan pelepasan hormon insulin dan dopamine sehingga gula darah nantinya akan menurun dengan cepat.

Ketika gula darah menurun dengan cepat,  akan memunculkan rasa ingin mengonsumsi  makanan atau minuman manis lagi. 

"Nafsu makan menjadi tidak terkontrol dan keinginan untuk mendapatkan atau minum gula berlebih,” imbuhnya. 

Baca juga: Usia Berapa Anak Diperkenalkan Konsumsi Gula sebagai Tambahan Makanan? Begini Kata Dokter

Preferensi Anak Terhadap Makanan dan Minuman Manis

Lebih lanjut dr Siska menjelaskan bagaimana perkembangan dan preferensi anak terhadap makanan manis. 

Saat lahir bayi memiliki innate preferences. Artinya bayi memiliki preferensi bawaan terhadap rasa manis, asin, dan gurih.

"Jadi ada yang disebut dengan innate preferences. Artinya bayi memiliki preferensi bawaan terhadap rasa manis, asin, dan gurih. Ini memang dibawa oleh bayi sejak lahir,"paparnya. 

Sehingga, tidak mengherankan bayi baru lahir lebih menyukai larutan yang manis. 

Namun, dalam perkembangan selanjutnya, anak-anak mulai belajar rasa. 

Jadi, preferensi anak terhadap rasa tidak hanya dipengaruhi preferensi bawaan tapi juga ketersediaan makanan
 
"Pilihan rasa bawaan ini juga dipengaruhi oleh ketersediaan makanan di rumah yang disediakan oleh orang tua. Kemudian adanya pengaruh budaya di rumah dan kebiasaan orang tua," lanjutnya. 

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan