Minggu, 24 Agustus 2025

Anak Sering Tiba-Tiba Lebam atau Memar, Padahal Tak Jatuh, Waspada Gejala Hemofilia 

Orangtua perlu waspada jika kulit anak sering kali memar atau lebam tanpa sebab. Bisa saja ini jadi pertanda anak mengalami hemofilia. 

Boldsky
LEBAM TANDA HEMOFILIA - Ilustrasi lebam di tubuh. Orangtua perlu waspada jika kulit anak sering kali memar atau lebam tanpa sebab. Bisa saja ini jadi pertanda anak mengalami hemofilia.  

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Orangtua perlu waspada jika kulit anak sering kali memar atau lebam tanpa sebab. Bisa saja ini jadi pertanda anak mengalami hemofilia


Hemofilia adalah suatu penyakit kelainan pendarahan yang terjadi karena tubuh kekurangan faktor pembekuan darah. 

Baca juga: Hari Hemofilia Sedunia 2025: Pasien di Indonesia Masih Kesulitan Akses Obat dan Diagnosis


Penyakit ini menyebabkan darah sulit menggumpal atau membeku dengan baik, sehingga pendarahan lebih lama berhenti atau sulit berhenti. 


Penyebab utama hemofilia adalah mutasi pada gen yang bertanggung jawab untuk memproduksi faktor pembekuan darah, terutama faktor VIII atau IX. 


Menurut Dokter Spesialis Anak Subspesialisasi Hematologi Onkologi, Dr dr Novie Amelia Chozie, Sp.A(K) salah satu gejala yang sering muncul dari penyakit ini adalah lebam atau memar. 

Baca juga: Pasien Hemofilia di Indonesia Kurang Terdiagnosis, Kenali Gejalanya


"Gejala sudah bisa terlihat sejak bayi, di bawah 1 tahun. Misalnya pada saat bayi usia 7 bulan muncul gejala. Mungkin orangtua tidak sadar, anak tidak jatuh, kebentur, kok ada lebam-lebam. Kayanya kemarin tidak terbentuk apa-apa. Itu (gejala) pada kasus (hemofilia) berat," ungkapnya pada talkshow kesehatan, Rabu (23/4/2025). 


Selain pendarahan di jaringan kulit yang menyebabkan lebam, pendarahan juga bisa terjadi pada sendi dan otot. 


Misalnya, sendi yang berfungsi menopang berat badan, lutut pergelangan kaki. 


"Bisa juga di siku. Tiga sendi ini sering mengalami pembengkakan hemofilia," imbuhnya. 

 

Sedangkan, pada hemofilia derajat ringan dan sedang, gejala baru akan terlihat ketika anak berusia 2-3 tahun. 


Pada derajat ringan, sering kali orang tua mengetahui pada saat anak mencabut gigi.


"Baru ketahuan habis cabut gigi susu, ternyata pendarahan sulit berhenti.  Atau disunat, kok pendarahan berhenti, luka tidak kering. Anak lain 2-3 hari sudah bisa lari. Kalau anak dengan hemofilia kasanya masih merah atau berdarah terus," jelasnya. 


Pada intinya, kata dr Novie, pendarahan bisa terjadi di organ mana saja. 

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan