Jumat, 12 September 2025

Yuk, Lindungi Jantung Sejak Dini! Jangan Abaikan Nutrisi Ini

Kebiasaan makan sejak muda justru menjadi penentu utama kesehatan jantung di masa depan.

Shutterstock
NUTRISI JANTUNG SEHAT - Banyak cara simpel untuk menjaga kesehatan jantung.Kebiasaan makan sejak muda justru menjadi penentu utama kesehatan jantung di masa depan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Penyakit jantung seringkali dianggap sebagai masalah orang lanjut usia. 

Namun kenyataannya, kebiasaan makan sejak muda justru menjadi penentu utama kesehatan jantung di masa depan.

Baca juga: Waspadai Kolesterol Jahat, Dokter Gizi Sarankan Nutrisi yang Baik untuk Jantung, Apa Saja? 

Hal ini diungkapkan oleh Dokter Gizi Klinik dr. Juweni Joe, Sp.Gk. Ia pun menyoroti pentingnya pola makan bergizi seimbang untuk mencegah penyakit jantung.

“Penyakit jantung adalah penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Sayangnya, banyak yang belum sadar bahwa pemicu utamanya adalah pola makan yang tinggi lemak jenuh, tinggi gula, dan tinggi garam,” kata dr Juweni pada talkshow kesehatan yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Kamis (29/5/2025). 

Menurutnya, masyarakat Indonesia kerap mengonsumsi makanan olahan secara berlebihan. 

Baca juga: Hari Jantung Sedunia, RSJJ Ingatkan Masyarakat Lebih Perhatikan Kesehatan Jantung

Aneka gorengan, makanan cepat saji, camilan tinggi garam, serta minuman manis dalam kemasan sudah menjadi bagian dari kebiasaan harian. 

Kebiasaan ini diam-diam dapat memperberat kerja jantung.

“Lemak jenuh dan trans yang tinggi dapat menumpuk di pembuluh darah, membentuk plak, dan memicu aterosklerosis. Lama-lama pembuluh darah menyempit, tekanan darah naik, dan risiko serangan jantung meningkat,” jelasnya.

Selain itu, kelebihan asupan gula juga tak bisa diremehkan. Gula yang berlebih dalam tubuh akan disimpan sebagai lemak, menyebabkan obesitas dan meningkatkan kadar trigliserida. 

“Padahal, trigliserida tinggi adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner,” tambah dr. Juweni.

Ia mengingatkan bahwa satu botol minuman manis bisa mengandung hingga 10 sendok teh gula. 

Jumlah ini jauh melampaui batas aman konsumsi gula harian yang direkomendasikan Kemenkes, yaitu maksimal 4 sendok makan per hari untuk orang dewasa.


Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk menjaga jantung tetap sehat?

Dr. Juweni menyarankan agar masyarakat mulai beralih ke pola makan yang lebih alami dan rendah risiko. Konsumsi sayuran, buah-buahan segar, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh sebaiknya diperbanyak. 

“Sayuran dan buah kaya akan antioksidan, vitamin, dan serat yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol,” ungkapnya.

Protein sehat seperti ikan laut, ayam tanpa kulit, dan tahu tempe juga dianjurkan untuk menggantikan daging merah yang tinggi lemak. 

Selain itu, ia menyarankan penggunaan minyak sehat seperti minyak zaitun atau minyak canola untuk memasak.

“Kurangi gorengan dan mulai beralih ke metode masak yang lebih sehat, seperti kukus, rebus, atau panggang,” imbuhnya.

Tak hanya memperhatikan makanan, gaya hidup aktif juga berperan besar dalam menjaga kesehatan jantung. Dr. Juweni mengajak masyarakat untuk berolahraga ringan minimal 30 menit setiap hari, seperti jalan kaki cepat, bersepeda, atau senam.

“Olahraga membantu jantung bekerja lebih efisien, membakar lemak, dan menjaga tekanan darah tetap stabil,” terangnya.

Ia juga menekankan pentingnya berhenti merokok dan mengelola stres. 

“Merokok merusak pembuluh darah dan mempercepat proses penyumbatan arteri. Sementara stres kronis bisa meningkatkan tekanan darah dan kadar hormon yang merusak sistem kardiovaskular,” katanya.

Pola tidur yang cukup dan teratur pun tak boleh diabaikan. Kurang tidur bisa mengganggu metabolisme tubuh dan meningkatkan risiko hipertensi.

Sebagai langkah konkret, dr. Juweni mendorong masyarakat untuk mulai mempraktikkan pedoman “Isi Piringku” dari Kementerian Kesehatan. 

“Setengah piring diisi sayur dan buah, seperempat dengan karbohidrat, dan seperempat dengan protein. Ini adalah cara sederhana namun efektif untuk menjaga jantung tetap sehat,” tuturnya.

Tak lupa, ia mengingatkan pentingnya rutin memeriksakan tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah, terutama bagi yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung. 

“Pencegahan akan jauh lebih murah daripada pengobatan,” tegasnya.

Menutup perbincangan, dr. Juweni mengajak masyarakat untuk tidak menunggu tua untuk mulai menjaga jantung. 

“Penyakit jantung tidak datang tiba-tiba. Ia tumbuh pelan-pelan dari kebiasaan sehari-hari. Mulailah dari sekarang,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan