Rahasia Segelas Susu, Jadi Sumber Nutrisi Terbaik untuk Anak-anak di Era 'Golden Age'
Masa kanak-kanak terutama pada usia emas (golden age) merupakan periode krusial dalam pertumbuhan fisik dan perkembangan otak.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Susu dikenal luas sebagai salah satu sumber nutrisi terbaik bagi manusia, terutama bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan. Dibalik segelas susu yang tampak sederhana, tersimpan manfaat luar biasa baik dari sisi kesehatan maupun kontribusinya terhadap pembangunan ekonomi dan sosial.
Baca juga: Konsumsi Susu Berlebihan Berisiko Hambat Penyerapan Zat Besi, Picu Anemia pada Anak
Menurut para ahli, masa kanak-kanak terutama pada usia emas (golden age) merupakan periode krusial dalam pertumbuhan fisik dan perkembangan otak. Dalam fase ini, anak membutuhkan asupan nutrisi yang tepat dan seimbang, dan susu hadir sebagai salah satu pilihan terbaik.
Dari sisi ilmiah, susu memiliki kualitas protein sangat tinggi jika diukur dengan metode DIAAS (Digestible Indispensable Amino Acid Score).
Susu yang memiliki skor DIAAS di atas 1.0 menunjukkan bahwa kandungan asam amino esensial di dalamnya lengkap, mudah dicerna, dan diserap oleh tubuh.
“Selain dari makanan harian, penting untuk melengkapi kebutuhan gizi anak melalui konsumsi susu, khususnya yang telah difortifikasi,” ujar Praktisi Kesehatan, Dr. dr Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH dalam pernyataannya menyambut Hari Susu Sedunia 2025 di Jakarta, Rabu (4/6/2025).
Dikatakannya, susu fortifikasi adalah susu yang telah diperkaya dengan vitamin dan mineral penting seperti zat besi, vitamin C, DHA, omega-3 dan omega-6 yang berperan dalam meningkatkan sistem imun, mendukung konsentrasi serta mengoptimalkan pertumbuhan dan kecerdasan anak.
“Susu fortifikasi dengan kombinasi Iron (zat besi + vitamin C) mampu membantu penyerapan zat besi lebih optimal zat gizi yang krusial untuk mendukung anak agar aktif, fokus, dan cerdas," katanya.
Tidak hanya membawa manfaat bagi kesehatan, konsumsi susu juga memberi kontribusi besar terhadap penguatan ekonomi masyarakat.
Baca juga: Pakar: Kandungan Nutrisi Berbeda, Susu Ikan Tak Bisa Gantikan Susu Sapi
Proses produksi susu melibatkan berbagai lapisan masyarakat dari peternak, peneliti, hingga tenaga produksi dan distribusi.
Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin menjelaskan bahwa pihaknya mendukung pengembangan peternakan lokal sebagai bagian dari rantai pasok berkelanjutan.
“Peternak lokal menjadi ujung tombak dalam rantai produksi susu. Kami memberdayakan mereka melalui pelatihan teknik beternak yang baik dan berkelanjutan agar lebih produktif dan mandiri,” katanya.
Beberapa program yang dijalankan termasuk pelatihan praktik peternakan yang baik (Good Dairy Farming Practices), manajemen pakan, animal welfare, pengolahan susu higienis, hingga pengelolaan limbah ternak menjadi biogas yang ramah lingkungan.
Salah satu inovasi yang dikembangkan adalah pemanfaatan kotoran sapi sebagai sumber energi alternatif. Melalui proses fermentasi, limbah ternak diubah menjadi gas metana yang dimanfaatkan peternak untuk kebutuhan dapur sehari-hari.
Baca juga: Ini Keunggulan Susu Ikan Dibanding Susu Sapi
Selama tahun 2022–2023, tercatat 100 unit biogas telah digunakan oleh keluarga peternak binaan Danone SN Indonesia, memberikan manfaat ganda: mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus menurunkan biaya energi rumah tangga.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.