Senin, 25 Agustus 2025

Ini Alasan Cek Kesehatan Gratis untuk Anak Sekolah Tidak Dilakukan di Puskesmas

Menkes RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan perluasan program CKG ke sekolah-sekolah sebagai solusi atas keterbatasan kapasitas puskesmas.

|
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS/HO
CEK KESEHATAN GRATIS - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) akan diperluas ke anak sekolah. Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menyebut, momen tahun ajaran baru dianggap sebagai titik awal untuk implementasi program ini. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) akan diperluas ke anak sekolah.

Menggandeng Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bakal meluncurkan program CKG mulai tahun ajaran baru ini.

Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menyebut, momen tahun ajaran baru dianggap sebagai titik awal untuk implementasi program ini.

Baca juga: Kaum Perempuan Terbanyak Ikut Cek Kesehatan Gratis, Ada 5,36 Juta Orang, Pria Hanya 3,26 Juta

“Saat ini mendekati tahun ajaran baru menjadi momentum baik untuk berkoordinasi dengan Kemendikdasmen terkait CKG di sekolah,” kata Budi dalam pertemuan bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti belum lama ini.

Ia mengatakan, perluasan program CKG ke sekolah-sekolah sebagai solusi atas keterbatasan kapasitas puskesmas.

Saat ini di tanah air baru ada 10 ribu puskesmas yang melayani 280 juta penduduk Indonesia.

“Dirasa belum maksimal jika hanya mengandalkan Puskesmas. Karena itu CKG ini juga dilaksanakan di sekolah-sekolah guna menjangkau anak sekolah,” tutur mantan dirut Bank Mandiri ini.

Mendikdasmen Prof. Abdul Mu’ti, menyambut baik inisiatif ini.

Bahkan dirinya mengusulkan agar pelaksanaan CKG meniru skema tes Covid-19, yakni bisa dilakukan di lokasi terdekat dari tempat tinggal siswa dengan bantuan mahasiswa kedokteran.

“Kemungkinan akan banyak yang melakukan tes CKG. Ini sekitar bayangan saja nanti silakan diputuskan mana yang terbaik,” ujarnya.

CKG tidak hanya bertujuan untuk skrining kesehatan, tetapi juga untuk membangun kebiasaan hidup sehat sejak usia sekolah.

Baca juga: 3 Cara Dapat Cek Kesehatan Gratis: Online hingga Datang Langsung

Apa saja yang akan diperiksa saat CKG untuk anak sekolah?

Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes, dr. Maria Endang Sumiwi menjelaskan pihaknya sudah melakukan simulasi CKG di beberapa sekolah, seperti Penabur dan Assidiqiyah, pada Maret–April lalu.

Hasilnya menunjukkan berbagai masalah kesehatan pada siswa, mulai dari gangguan penglihatan, karies gigi, hingga risiko diabetes karena riwayat keluarga.

“Masalah kesehatan selalu ketemu di setiap anak, entah itu diabetes, gangguan mata, karies. Semuanya kita rujuk ke Puskesmas untuk penanganan lebih lanjut,” ujarnya.

Pemeriksaan CKG akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan.

Siswa SD akan menjalani 13 jenis pemeriksaan, SMP 15 jenis, dan SMA kembali 13 jenis.

Baca juga: Juli 2025, Para Pelajar Juga Akan Terima Program Cek Kesehatan Gratis

Pemeriksaan darah akan dilakukan pada remaja putri di tingkat SMP dan SMA, serta remaja putra di tingkat SMA.

Persiapan teknis dimulai tujuh hari sebelum pemeriksaan, termasuk distribusi tautan kuesioner kepada orang tua.

Dua hari sebelum pelaksanaan, tenaga kesehatan akan memastikan kesiapan alat medis dan bahan habis pakai (BMHP).

Pemeriksaan akan dilakukan di dua ruang terpisah, termasuk ruang khusus minimal 6 meter untuk pemeriksaan mata.

Guru UKS dan guru PJOK akan dilibatkan dalam pengukuran fisik dan kebugaran siswa.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan