Mengenal Angina Refraktor, Nyeri Dada Menahun yang Bisa Berujung Fatal
Kondisi ini kerap dialami oleh pasien dengan penyakit jantung koroner yang sudah menjalani berbagai tindakan.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Willem Jonata
Tanda yang Harus Diwaspadai
Gejala angina refraktor dapat bervariasi dari ringan hingga berat, bahkan hingga menimbulkan pingsan atau kematian mendadak.
Yang paling khas adalah nyeri dada yang muncul saat beraktivitas fisik.
“Biasanya dadanya seperti ditimpa beban berat, atau seperti ditusuk, menjalar ke lengan kiri atau ke punggung. Bahkan bisa sampai ke ulu hati atau terasa tercekik,” tutur dr Ade.
Nyeri dada jenis ini umumnya muncul saat pasien melakukan aktivitas yang sebelumnya tidak menimbulkan keluhan.
Misalnya, seseorang yang biasa naik tangga dua lantai tanpa masalah tiba-tiba merasa sesak atau nyeri hanya setelah naik satu lantai.
Untuk mencegah kondisi ini, Dr. Adem menekankan pentingnya deteksi dini melalui medical check-up secara rutin.
Mengendalikan faktor risiko juga menjadi kunci utama dalam mencegah progresivitas penyakit jantung koroner menuju angina refraktor.
“Yang paling penting pencegahan menurut saya. Jadi medical check-up itu penting,” pungkasnya.
Sempat Dilarikan ke RS karena Nyeri Dada, Kondisi Wendy Cagur Kini Membaik, Diimbau Istirahat Total |
![]() |
---|
Istri Panik dan Menangis di Ambulans saat Antar Wendy Cagur ke Rumah Sakit karena Nyeri Dada |
![]() |
---|
Wendy Cagur Dilarikan ke IGD karena Nyeri Dada, Istri Ungkap Penyebabnya |
![]() |
---|
Tips Sehat untuk Pasien Jantung Koroner Pasca Pasang Stent |
![]() |
---|
RS Harapan Kita Lakukan Operasi Jantung Robotik Pertama di Indonesia, Menkes Beri Apresiasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.