Jumat, 22 Agustus 2025

Terapi Stem Cell Jadi Alternatif Atasi Nyeri Sendi dan Gangguan Tidur

Ia menegaskan bahwa terapi stem cell bisa menjadi alternatif penanganan kasus degeneratif tulang dan sendi, termasuk cedera olahraga dan nyeri kronis

Penulis: Reynas Abdila
Istimewa
STEM CELL - Seminar Terapi Stem Cell dan Gangguan Tidur di RS Hermina Kemayoran, Jakarta, Jumat (4/7/2025). Edukasi semacam ini dinilai penting untuk meningkatkan kapasitas layanan sekaligus menyelaraskan pemahaman tenaga medis terhadap pendekatan medis baru.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terapi stem cell kini menjadi alternatif untuk mengatasi osteoarthritis (nyeri sendi) dan gangguan tidur kronis. 

Hal ini dibahas dalam seminar Terapi Stem Cell dan Gangguan Tidur yang digelar di RS Hermina Kemayoran, Jakarta, Jumat (4/7/2025).

dr. Jaka Fatria Yudhistira, Sp.OT(K), AIFO-K, pembicara seminar menegaskan, stem cell dapat membantu penyembuhan nyeri sendi tanpa operasi. 

"Kami ingin inovasi yang diperkenalkan ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga menjadi solusi nyata dalam mengatasi berbagai permasalahan kesehatan," ucapnya.

Ia menegaskan bahwa terapi stem cell bisa menjadi alternatif penanganan kasus degeneratif tulang dan sendi, termasuk cedera olahraga dan nyeri kronis yang selama ini hanya diatasi dengan obat-obatan atau tindakan invasif.

Sementara dr. Krista Ekaputri, Sp.BP-RE, menjelaskan manfaat regeneratif stem cell bagi lansia agar tetap aktif di usia tua.

"Stem cell berperan dalam regenerasi sel tubuh. Ini dapat menjadi metode pendukung bagi pasien yang ingin tetap aktif di usia lanjut,” katanya.

Baca juga: WHO Minta Seluruh Negara Naikkan Pajak Rokok dan Minuman Manis 50 Persen, Biang Epidemi PTM

Direktur RS Hermina Kemayoran, dr. Roni Albert Wijaya, MARS, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk edukasi publik terkait layanan kesehatan berbasis teknologi termasuk untuk penanganan jantung, stroke, dan urologi.

Seminar ini juga diikuti para staf internal dan jejaring rumah sakit. 

Edukasi semacam ini dinilai penting untuk meningkatkan kapasitas layanan sekaligus menyelaraskan pemahaman tenaga medis terhadap pendekatan medis baru, seperti terapi regeneratif dan pendekatan interdisipliner.
 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan