6 dari 10 Warga Solo Jateng Terdeteksi Berisiko Kolesterol Tinggi, Didominasi Usia 20-an
Selain Solo, empat kota sebelumnya di Jakarta, Bogor, Bandung, dan Yogyakarta, telah melakukan skrining kesehatan untuk 4.752 warga.
Penulis:
Anita K Wardhani
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, SOLO — Enam dari 10 peserta memiliki risiko kesehatan cukup serius.
Hal ini terungkap saat program skrining kesehatan gratis Cek Segitiga di Solo, Jawa Tengah.
Saat cek kesehatan yang digelar yang digelar PT Dexa Medica , terdeteksi penyakit hipertensi, gula darah, dan kolesterol diidap warga Solo.
Fakta ini mempertegas pentingnya deteksi dini dan gaya hidup sehat sebagai fondasi kesehatan masyarakat.
Baca juga: 10 Manfaat Minum Air Seduhan Jahe di Pagi Hari, Murah Meriah Bisa untuk Turunkan Kolesterol
Digelar di kawasan Stadion Manahan Solo, pada Minggu, 6 Juli 2025, program Cek Segitiga untuk pertama kalinya hadir di Solo dan disambut antusias.
Sebanyak 910 warga mengikuti pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol secara gratis, serta aktivitas pundfit bersama Stimuno.
Dari hasil skrining kesehatan menunjukkan sebanyak 45,9 persen peserta memiliki kadar kolesterol di atas 200 mg/dL, 43,6 persen berisiko mengalami hipertensi, dan 10,5 persem terindikasi berisiko diabetes.
Fakta lain dari pemeriksaan kesehatan tersebut ditemukan bahwa cukup banyak peserta muda berusia 20-an memiliki kadar kolesterol tinggi.
Menurut Marketing Director PT Dexa Medica, Natalia Maria, Cek Segitiga merupakan program strategis untuk menghadirkan kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Melalui skrining gratis ini, kami ingin mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini dengan tiga indikator utama kesehatan yakni tekanan darah, kadar gula, dan kolesterol, yang selama ini sering diabaikan. Temuan di Solo memperlihatkan bahwa bahkan generasi muda kini menghadapi risiko tinggi akibat pola hidup tidak sehat.”
Natalia menambahkan bahwa program ini sejalan dengan fokus pemerintah dalam memperkuat upaya promotif dan preventif di bidang kesehatan.
Hal senada disampaikan oleh Dokter Umum RS Brayat Minulya Surakarta, dr. Elisabeth Susilowati, bahwa gaya hidup dan konsumsi gizi yang kurang seimbang menjadi salah satu faktor penyebab banyaknya anak muda terdeteksi risiko kesehatan tinggi.
"Ternyata setelah kami analisa, hal ini dipicu oleh gaya hidup dan pola makan yang kurang sehat, jarang berolahraga, serta kebiasaan makan berlebihan. Rata-rata kolesterol mereka di atas 200 mg/dL,” kata Dokter Umum RS Brayat Minulya Surakarta, dr. Elisabeth Susilowati.
Ia menambahkan, skrining rutin seperti ini sangat penting, terutama bagi usia di atas 40 tahun yang lebih berisiko mengalami penyakit degeneratif seperti hipertensi dan hiperglikemia. Namun temuan pada peserta muda juga menjadi pengingat pentingnya deteksi dini dan perubahan gaya hidup sehat sejak muda.
Rangkaian acara Cek Segitiga yang telah berlangsung enam kali di lima kota sepanjang tahun 2025 ini, merupakan wujud komitmen cerminan kualitas PT Dexa Medica untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
MPB Bantah Aksi Massa Tuntut Bupati Pati Sudewo Mundur Ditunggangi Politik: Kami Tak Terlena |
![]() |
---|
Ahmad Husein Damai dengan Sudewo, Rekan Seperjuangan Tak Masalah, Tetap Dianggap Pahlawan Pati |
![]() |
---|
Tolak Minum Kopi yang Disuguhkan, Nyawa Pria Ini Selamat dari Dukun Pengganda Uang di Pemalang |
![]() |
---|
Tanggapi Kasus Balita Raya, Kemenkes Klaim Dinkes Kabupaten Sukabumi Rutin Berikan Obat Cacing |
![]() |
---|
Roy Suryo Sebut Tidak Ada Berkas Pencalonan Jokowi Saat Pilkada Kota Solo, Ini Jawaban KPU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.