Hari Anak Nasional
Hari Anak Nasional 2025, IDAI Soroti Tiga Pilar Kesehatan Anak Menuju Indonesia Emas 2045
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyerukan pentingnya komitmen bersama perkuat fondasi kesehatan anak dalam ranga Hari Anak Nasional.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025 yang jatuh pada 23 Juli, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyerukan pentingnya komitmen bersama perkuat fondasi kesehatan anak sebagai pilar utama mewujudkan generasi emas Indonesia tahun 2045.
Baca juga: Hari Anak Nasional 2025: Sejarah, Tema, Logo dan Link Twibbon
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) adalah organisasi profesi yang mewadahi para dokter spesialis anak di Indonesia. IDAI berada di bawah naungan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan memiliki peran penting dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di seluruh negeri.
Dalam rangkaian Hari Anak yang mengusung tema “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045”, Ketua Pengurus Pusat IDAI, DR Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), menekankan pentingnya memastikan setiap anak Indonesia tumbuh sehat, kuat, dan tangguh menghadapi tantangan global.
Hari Anak Nasional adalah peringatan tahunan di Indonesia yang jatuh setiap 23 Juli, sebagai bentuk penghormatan dan komitmen negara terhadap hak-hak anak serta perlindungan mereka sebagai generasi penerus bangsa.
Baca juga: IDAI: Penggunaan Gadget untuk Tugas Sekolah Boleh, Asal Ikuti Rambu-Rambunya
“Anak-anak adalah calon pemimpin bangsa di masa depan. Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dibutuhkan generasi yang tidak hanya cerdas dan kreatif, tetapi juga sehat secara fisik dan mental, memiliki ketahanan terhadap tantangan global, serta mampu bersaing di tingkat global,” tegas Dr Piprim pada keterangannya, Rabu (24/7/2025).
IDAI menyoroti tiga hal utama sebagai langkah konkret menuju kesehatan anak yang menyeluruh:
1. Pemerataan Akses Layanan Kesehatan Anak
IDAI mendorong pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan setiap anak, termasuk yang berada di wilayah terpencil, memperoleh layanan kesehatan yang setara.
Ini mencakup imunisasi lengkap, pemenuhan gizi optimal, serta deteksi dan penanganan penyakit secara dini sebagai langkah preventif mencegah stunting dan gangguan pertumbuhan lainnya.
2. Pencegahan dan Edukasi Kesehatan
Peran orang tua, tenaga kesehatan, hingga masyarakat sangat vital dalam membangun budaya hidup sehat sejak dini.
Pola makan seimbang, kebiasaan kebersihan, serta pemahaman tentang pentingnya imunisasi harus ditanamkan sebagai bagian dari gaya hidup anak-anak Indonesia.
Edukasi kesehatan ini tidak bisa hanya diserahkan pada institusi kesehatan, tetapi perlu disebarluaskan melalui kolaborasi berbagai pihak.
3. Perlindungan Anak dari Kekerasan dan Diskriminasi
Selaras dengan semangat Anak Indonesia Bersaudara, IDAI mendorong terciptanya lingkungan yang aman, inklusif, dan bebas dari diskriminasi.
Anak-anak harus tumbuh dalam ruang yang mendukung mereka secara sosial dan emosional, tanpa dibatasi oleh suku, agama, latar belakang ekonomi, atau kondisi fisik.
Tak hanya fokus pada aspek layanan kesehatan, IDAI juga aktif membekali para tenaga medis di lapangan melalui program Paediatric Social Responsibility (PSR) yang diluncurkan sejak 2022.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.