Amandel di Belakang Hidung Bisa Bikin Anak Sering Infeksi Telinga
Kondisi ini bahkan dapat berujung pada penyakit kronis bernama kolesteatoma, atau kista jinak, namun bisa merusak pendengaran secara permanen.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Willem Jonata
Dari Robek Gendang ke Kolesteatoma
Robekan di bagian tepi gendang telinga atau rim menjadi pintu masuk kulit saluran telinga ke telinga tengah.
Inilah yang memicu terbentuknya kolesteatoma, kista jinak yang posisinya berbahaya karena bisa merusak tulang pendengaran dan menyebar ke area sekitar telinga.
“Orang yang pecahnya waktu kecil, terus sekarang usianya 25 tahun, otomatis resiko untuk terjadi kolesteatoma besar sekali,” kata dokter.
Gejala Sering Diabaikan
Kolesteatoma berkembang perlahan, sering kali tanpa gejala mencolok di awal.
Penderita mungkin hanya mengalami cairan telinga yang tidak kunjung kering atau pendengaran yang menurun sedikit demi sedikit.
Namun, jika terlambat diobati, kolesteatoma bisa menyebabkan infeksi parah hingga komplikasi serius.
Oleh karena itu, orang tua perlu waspada jika anak sering mengalami nyeri telinga, pilek berulang, atau keluar cairan dari telinga.
Pemeriksaan dini ke dokter THT sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang.
“Penyakit itu hampir selalu, waktu diabaikan, masalah akan bisa berkembang. Ada resiko berkembang,” tegas dokter.
Dengan kewaspadaan dan penanganan cepat, risiko gangguan pendengaran permanen akibat adenoid dan kolesteatoma dapat diminimalkan, sehingga anak dapat tumbuh dengan pendengaran yang sehat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.