Marcelino Lefrandt Ajak Pria Peduli Kesehatan Prostat: Jangan Anggap Tabu
Gangguan prostat masih menjadi salah satu isu kesehatan yang paling umum dialami pria, khususnya mereka yang memasuki usia 50 tahun ke atas.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktor sekaligus figur publik Marcelino Lefrandt mengajak para pria Indonesia lebih peduli terhadap kesehatan prostat.
Sebagai pria yang usianya sudah mendekati 50 tahun dan masih aktif berkegiatan, Marcelino menyadari pentingnya menjaga kesehatan secara menyeluruh, termasuk skrining prostat secara rutin.
“Tapi jujur, ini pemeriksaan yang dulu jarang saya lakukan. Saat diundang Primaya, saya langsung menyambut dengan terbuka,” kata Marcelino saat media talkshow bertajuk 'Puluhan Kisah, Satu Solusi: Hidup Dimulai Kembali dengan Rezum di Primaya PGI Cikini', yang digelar oleh Primaya Hospital PGI Cikini di Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Baca juga: Pembesaran Prostat Membayangi Pria Paruh Baya, Sering Dianggap Normal karena Faktor Usia
Marcelino mengungkapkan bahwa kesadaran tentang pentingnya skrining muncul dari pengalaman pribadi sebagai ayah dengan dua anak.
Ia menyoroti bahwa banyak pria yang enggan berbicara tentang kesehatan, terutama soal prostat, karena dianggap tabu atau harus selalu tampak kuat.
“Padahal kita ini manusia. Kadang ada beban besar yang harus ditanggung sendiri. Dan itu justru bisa memicu masalah kesehatan kalau tidak disadari sejak dini. Kalau hasil skrining bagus, syukur. Kalau jelek, ya kita siap hadapi. Sama seperti terima rapor anak, ada merahnya, ya harus ditindaklanjuti,” ujarnya jujur.
Marcelino berharap pengalamannya bisa menjadi inspirasi agar para pria tidak lagi menganggap tabu isu kesehatan prostat.
“Jangan tunggu sakit parah baru periksa. Jangan terlalu percaya diri bisa sembuh sendiri. Kita harus tahu kondisi tubuh, karena itu kunci untuk hidup lebih lama, sehat, dan tetap berkualitas,” katanya.
Isu Kesehatan Umum Pria
Dalam kesempatan yang sama, dr. Egi Manuputty, Sp.U, Dokter Spesialis Urologi Primaya Hospital PGI Cikini mengatakan, gangguan prostat masih menjadi salah satu isu kesehatan yang paling umum dialami pria, khususnya mereka yang memasuki usia 50 tahun ke atas.
Namun, kesadaran untuk memeriksakan kesehatan prostat secara rutin masih tergolong rendah.
Egi sebut, gejala awal gangguan prostat sering kali muncul dari perubahan pola buang air kecil, seperti aliran yang melemah, terputus-putus, atau meningkatnya frekuensi buang air kecil terutama di malam hari.
Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal sebagai Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS).
Baca juga: Joe Biden Didiagnosis Menderita Kanker Prostat Agresif, Begini Postingan Presiden AS Donald Trump
“LUTS bisa disebabkan oleh banyak hal. Tidak hanya pembesaran prostat jinak (benign prostatic hyperplasia atau BPH), tapi juga bisa karena kelemahan atau hiperaktivitas otot kandung kemih,” jelasnya.
Satu dari Dua Pria Usia 70+ Berisiko Mengalami BPH
Data menunjukkan bahwa seiring bertambahnya usia, risiko mengalami BPH meningkat signifikan. Di usia 50-an, satu dari lima pria mulai merasakan gejalanya.
Namun di usia 70 tahun ke atas, risikonya melonjak—satu dari dua pria diperkirakan mengalami pembesaran prostat.
Lama Menduda, Marcelino Lefrandt Merasa Figur Ibu Lebih Dominan daripada Sosok Ayah di Dirinya |
![]() |
---|
Ari Wibowo Ungkap Penyebab Dijodohkan dengan Olla Ramlan: Biasa Langsung jadi Gosip |
![]() |
---|
Violenzia Jeanette Punya Cara Baru untuk Bahagiakan Diri |
![]() |
---|
Violenzia Jeanette Ungkap Penyebab Putus dari Marcelino Lefrandt |
![]() |
---|
Violenzia Jeanette Ungkap Hal yang Disuka dari Marcelino Lefrandt |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.