Kamis, 7 Agustus 2025

Flu Singapura Pada Orang Dewasa Bisa Picu Komplikasi Berat

Flu Singapura kerap muncul tanpa gejala pada orang dewasa. Ini bisa memicu komplikasi berat.

keepkidshealthy.com
Mengenal penyakit flu Singapura, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara mengobatinya. Apakah flu Singapura berbahaya bila menyerang anak-anak? Inilah penjelasannya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Flu Singapura atau yang secara medis dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) selama ini lebih banyak diasosiasikan sebagai penyakit anak-anak. 

Namun ternyata, kelompok usia yang bisa terinfeksi virus ini jauh lebih luas.

Baca juga: Pakai Bedak Jadi Bumerang Bagi Penderita Flu Singapura, Ini Mitos yang Tak Kalah Mengkhawatirkan

Istilah Flu Singaura ini muncul karena penyakit ini pertama kali teridentifikasi di Singapura pada tahun 1970, dan sempat menjadi wabah besar di sana pada tahun 2000.

Dokter Spesialis Anak RSUP Surakarta, dr. Fatimah Mayasari, Sp.A menjelaskan bahwa meskipun mayoritas kasus menyerang anak usia di bawah lima tahun, tidak menutup kemungkinan anak usia sekolah dan bahkan orang dewasa juga bisa tertular.

Pada kelompok yang rentan, terjadinya infeksi dari HFMD ini memang dari bayi sampai dengan usia 5 tahun.

Baca juga: Flu Singapura Bukan Penyakit Flu yang Biasa Dikenal Masyarakat, Ini Penjelasannya

"Tetapi tidak menutup kemungkinan pada anak hingga usia 10 tahun bahkan pada dewasa dapat terinfeksi dengan virus ini,” papar dr. Fatimah dalam Healthy Talk “Jangan Anggap Sepele Flu Singapura pada Anak” yang tayang di YouTube Tribunnews dan Tribun Health pada Senin (4/8/2025).

 

Flu Singapura Pada Orang Dewasa Muncul Tanpa Gejala

Yang lebih mengkhawatirkan, pada orang dewasa, HFMD kerap muncul tanpa gejala (asimptomatik). 

Namun kondisi ini bukan berarti tidak berbahaya, karena tetap dapat menularkan virus ke anak-anak atau kelompok rentan lainnya. 

Dalam situasi seperti ini, orang dewasa menjadi carrier atau pembawa diam-diam virus penyebab penyakit.

“Pada dewasa itu dapat mungkin bergejala maupun asimptomatik atau tidak bergejala, tetapi dia dapat menularkan atau sebagai pembawa dari virus ini sehingga dapat menyebarkan virus ini kepada orang lain,” tegas dr. Fatimah.

Dibandingkan flu biasa, HFMD memiliki pola gejala yang khas. 

Penyakit ini biasanya diawali dengan demam dan rasa tidak nyaman pada tubuh, seperti pegal atau nyeri otot.

Selama 1–2 hari setelah demam, akan muncul bintik-bintik kemerahan di area mulut (terutama langit-langit dan tenggorokan).

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan